SYEIKH MUHAMMAD BIN SA’D AD DIN (1024 H) adalah ulama besar yang menyandang gelar “syeikh Al Islam” di kekhilafahan Utsmaniyah saat itu yang memiliki hafalan yang amat kuat.
Suatu saat beliau bersama sekretaris dalam bidang fatwa melakukan perjalanan di laut dan saat itu adalah waktu membagikan fatwa ke beberapa wilayah. Syeikh Muhammad pun menyampaikan kepada sekretaris beliau itu,”Tolong bacakan pertanyaan-pertanyaan yang perlu dijawab supaya aku bisa mengingat jawabannya. Dan ketika sampai di tempat tujuan, engkau tinggal menulisnya.”
Akhirnya sang sekretaris pun mengeluarkan lembaran yang berisi pertanyaan-pertanyaan dan membacakannya kepada Syeikh Muhammad hingga habis seluruh pertanyaan.
Namun setelah itu tiba-tiba angin berhembus kencang, hingga lembaran itu terbang dan jatuh di laut. Saat sang sekretaris terlihat panik bukan main, Syeikh Muhammad tetap tenang dan menyampaikan,”Tidak mengapa, engkau bisa menulis kembali dari yang aku diktekan.” Maka Syeikh Muhammad pun menyebutkan kembali pertanyaan-pertanyaan tadi hingga selesai meski jumlahnya lebih dari 100 pertanyaan (Al Maqalat Al Kautsari, hal. 313).