Hidayatullah.com–Dalam sebuah acara IAC (International Al-Qur’an Community) pada hari Ahad lalu (17/04/2016) di Kairo, Ustadz Khanova Maulana perintis komunitas yang konsen terhadap hafalan, qiro’at serta tajwid ini memberikan beberapa tips dan nasihat kepada para hadirin yang ingin menghafal dan menguasi ilmu Al-Qur’an bedasarkan pengalaman beliau pribadi.
Pemilik sanad Qiro’ah Asyrah ini mengisahkan pengalamannya saat menghapal Al-Qur’an kepada Syaikh Muhammad Musthofa Ahmad Salim, guru yang telah memberi kapdanya Al-Qur’an yang pada saat itu ikut hadir dalam acara tersebut.
“Ketika itu saya diminta datang setiap hari Rabu jam 1 siang, pada pertemuan pertama, saya sudah menyiapkan hafalan dalam perjalanan kurang lebih 3 juz untuk disetorkan. Ketika saya tasmi’ dengan beliau, baru membaca setengah halaman beliau berkata, ‘cukup.’ Saya bingung, perjalanan yang saya tempuh dari rumah ke tempat setoran sekitar 5 jam dan hanya diperbolehkan tasmi’ setengah halaman saja ? Oh, mungkin syaikh lagi sibuk pikirku dalam hati,” ujar alumni Al-Azhar jurusan Ushuluddin ini mengisahkan.
Minggu berikutnya ayah satu anak ini datang lagi, dan ternyata jumlah setorannya sama seperti minggu lalu bahkan lebih sedikit lagi, setengah halaman pun tidak sampai. Begitu seterusnya selama 1,5 tahun. Meski pernah ditinggal pergi syaikh karena telat 10 menit dari waktu yang dijanjikan dan pernah pula mengalami frustasi hingga ‘bolos’ setoran selama 3 bulan namun kemudian semangat baru untuk terus menyetor tumbuh kembali. Dan jumlah hafalan yang disetorkan pada waktu itu baru 3 juz.
Hingga akhirnya, pada satu bulan terakhir sebelum kepulangnya ke Indonesia Ustadz Khanova baru diperbolehkan menyetor 3 juz, 4 juz, 5 juz sekali pertemuan hingga dapat menyelesaikannya sebelum pulang ke Indonesia.
“Nah disini apa pelajaran yang bisa kita petik ? Pertama, penghormatan terhadap ilmu dan ulama. Betapa ilmu itu sangat berharga. Kedua, kedisiplinan waktu dan kesabaran. Barang siapa yang kehilangan kesabaran dalam menuntut ilmu maka waktu yang akan menjawabnya. Ketiga, istiqomah,” Pungkas Ustadz Khanova menyimpulkan ibrah dari perjalanannya mencari sanad bacaan Al-Qur’annya.*