ABU BAKR AN NASYIRI adalah seorang ulama yang juga seorang zuhud. Tidak ada yang menandingi kewaraannya pada waktu itu.
Ulama yang banyak melakukan muhasabah ini telah menuntut ilmu dari banyak ulama dan mengajar sebelum diangkat sebagai qadhi.
Suatu saat, ulama shalih ini melakukan perjalanan. Di tengah jalan dihadang oleh para perampok, namun perampok itu tidak melakukan kekerasan kepadanya. Hanya saja salah satu dari mereka berbaring dan menutup badannya sedangkan yang lain mengatakan,”Ada jenazah bersama kami, kami ingin Anda menshalatkannya.”
Abu Bakr An Nasyri pun melakukan shalat jenazah terhadap orang yang menutup dirinya dengan kain tersebut. Namun setelah shalat ia mendapati kendaraannya sudah tidak ada, demikian pula dengan sekumpulan orang-orang itu.
Akhirnya Abu Bakr An Nasyiri pun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Dan setelah jauh, sekumpulan orang yang membawa tunggangan Abu Bakr An Nasyiri mendekati seseorang yang menutup badannya dengan pakaian tadi. Mereka mendapati laki-laki yang pura-pura mati itu benar-benar mati.
Akhirnya sekelompok orang itu mendatangi Abu Bakr An Nasyiri dan menyerahkan kendaraannya serta meminta maaf kepadanya. Abu Bakr An Nasyiri pun menyatakan,”Aku tadi tidak shalat, kecuali terhadap jenazah.” (Al Kawakib Ad Durriyah, 4/18)