AL HAFIDZ AS SILAFI pada awalnya mencari ilmu tinggal di Asbahan, kemudian melakukan perjalanan ke Baghdad pada bulan Ramadhan.
Pada bulan Syawal di hari ke empat, As Silafi mendatangi Ibnu Al Bathir, seorang ulama hadits.
Ibnu Al Bathir sendiri merupakan ulama yang amat “ketat”. As Silafi pun menyatakan,”Saya datang dari Asbahan untuk menemui Anda.”
Akhirnya Ibnu Al Bathir memerintahkan As Silafi untuk membaca. As Silafi pun membaca dengan terpaksa bersandar, disebabkan karena adanya beberapa bisul di tubuhnya. Sedangkan bagi penuntut ilmu, bertelekan saat berhadapan dengan guru adalah bantuk adab yang buruk.
Ibnu Al Bathir pun berkata,”Lihatlah anjing ini.” As Silafi pun meminta maaf dan menjelaskan bahwa ia duduk bertelekan dikerenakan bisul. As Silafi pun menangis karena kata-kata gurunya tersebut. Namun ia tetap membaca 17 hadits, lalu pergi ke luar.
Dan selanjutnya As Silafi kembali lagi kepada Ibnu Al Bathir lalu membaca dihadapannya hingga 25 juz. (Thabaqat Asy Syafi’iyah Al Kubra, 6/34)