Sambungan artikel PERTAMA
SATU hal yang tidak bisa dipungkiri bahwa tauhid merupakan landasan Islam. Apabila seseorang benar tauhidnya, maka dia akan mendapat keselamatan di dunia dan akhirat. Sebaliknya, tanpa tauhid dia pasti terjatuh ke dalam kesyirikan dan akan menemui kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam adzab neraka.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّ اللّهَ لاَ يَغْفِرُ أَن يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَن يَشَاءُ وَمَن يُشْرِكْ بِاللّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْماً عَظِيماً
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan mengampuni yang lebih ringan daripada itu bagi orang-orang yang Allah kehendaki.” (QS: An-Nisaa’: 48)
Lima Tips
Hubungan interaktif yang dijalin Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam dengan anak-anak dalam menanamkan akidahnya yaitu:
Pertama, mentalqin anak untuk mengucapkan kalimat Tauhid laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullaah, apabila anak sudah dapat berbicara untuk pertama kalinya.
Kedua, Menanamkan raca cinta kepada Allah Subhanahu Wata’ala, memohon pertolongan kepada-Nya, merasa selalu diawasi oleh-Nya serta beriman kepada ketentuan dan takdir.
Ketiga, menanamkan rasa cinta kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, keluarga dan sahabat beliau. Dengan cinta inilah perasaan anak (akan) tergugah, (kemudian) menambah semangat keislamannya serta mendorongnya untuk meneladani tokoh atau sang idola terbaik.
Keempat, mengajarkan al-Qur’an kepada anak supaya mereka mendapatkan penanaman akidah dari al-Qur’an sejak kecil. Manusia diseru untuk mengikuti al-Qur’an, satu-satunya kitab suci yang Allah nyatakan bersih dari keraguan (Laa Raiba Fiihi), dijamin keseluruhan isinya (wa innaa lahu la-haafidzuun), dan tiada mungkin di buat tandingannya (Laa ya’tuuna bi-mitslihi). Dari abad ke abad, al-Qur’an telah terbukti menjadi inspirasi para penuntut ilmu, pemburu hikmah dan pencari hidayah.
Kelima, mendidik anak agar teguh dan berkorban demi akidah. Sebagaimana anak-anak para sahabat yang berjalan di jalan iman dan tidak takut kepada siapa pun karena Allah.
Seorang pakar kristologi Dewi Purnamawati mengatakan, “salah satu yang harus diperhatikan untuk menanamkan kalimat tauhid pada anak yaitu menjadikan ayat-ayat al-Qur’an menjadi hafalan wajib, yang harus dilantunkan setiap hari dan disampaikan secara jelas dan gambling.
Seperti Q.S. Ali Imran ayat 19, “Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam” (ayat 85). Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi.” Serta Q.S. Al-Maidah: 3; ”Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.”
Beliaupun menambahkan bahwa, “menanamkan tauhid pada anak kecil bisa melalui lagu bernuansa Islam tanpa musik untuk membangkitkan semangat, namun harus diawali pemaksaan secara halus oleh orang tua. Sebagaimana umat Kristen memperlakukan/mendidik anak-anaknya, yang sejak kecil sudah dikondisikan menjadi laskar militan, sebagai umat Islam, generasi khairu ummah seharusnya kita tidak boleh kalah, karena konsep pendidikan anak da;am Islam sudah sangat lengkap.” Wallahu’alam bishawab.*/Sri Hartati, pegiat komunitas penulis “Malika”