Hidayatullah.com | SYEIKH Abdul Aziz bin Abdullah bin Muhammad bin Abdullah Ali Baz rahimahumullah atau lebih dikenal dengan panggilan Syeikh Bin Baz, adalah ulama senior Saudi Arabia yang memiliki otoritas keilmuan yang diakui dunia Islam. Ia mendapat julukan Al-Allamah, Al-Muhaddits, Al-Faqih, dan Syeikh Al-Islam.
Syeikh Bin Baz lahir di Kota Riyadh, Saudi Arabia pada 12 Dzulhijjah 1330 H/1909 M. Beragam jabatan penting pernah dipegangnya, diantaranya; Rektor Universitas Islam Madinah, Haiah Kibar Al-Ulama As-Su’udiyah, Lajnah Ad-Daimah Li Al-Buhuts Al-Ilmiyah wa Al-Ifta’, dan lain-lain.
Di antara guru-gurunya adalah; Syeikh Muhammad bin Abdul Lathif bin Abdurrahman bin Hasan bin Muhammad bin Abdul Wahab, Syeikh Shalih bin Abdul Aziz, Syeikh Hamad bin Faris, Syeikh Muhammad bin Abdurrahman bin Abdul Lathif, dan lain-lain rahimahumullah ajma’in
Murid-murid Syeikh bin Baz tersebar di berbagai negara Islam, termasuk di Indonesia. Ia juga bersahabat akrab dengan ulama dan negarawan terkenal di negeri ini Allahyarham Mohammad Natsir.
Syaik Bin Baz menghabiskan umurnya dalam lautan ilmu. Aktifitasnya adalah mengkaji, memberikan fatwa, mengajar, dan menulis buku. Di antara karya tulisnya adalah; Ad-Da’wah ila Allah wa Akhlaq Ad-Da’iyah, ‘Awamil Ishlah Al-Ummah, Ad-Durus Al-Muhimmah li A’immah Al-Ummah, dan lain-lain.
Bagaimana pendapat Syeikh Bin Baz Rahimahullah ketika ditanya tentang Jamaah Tabligh dan organisasi-organisasi lain seperti Jamaat Islami di Pakistan dan Ikhwanul Muslimin di Mesir?
Berikut beberapa nasehat beliau:
“Seharusnya para ulama mau saling tolong menolong bersama mereka dalam kebajikan, takwa, dan meluruskan kesalahan yang dilakukan jamaah ini. Sebab keadaan seperti ini juga tidak bisa lepas dari jamaah-jamaah lain, seperti Ikhwanul Muslimin, Jamaah Islamiyah di Pakistan, India, dan lain-lainnya.
Semuanya pasti mempunyai kesalahan dan kekurangan. Maka yang harus dilakukan adalah saling nasihat-menasihati dalam kebajikan dan takwa, nasihat-menasihati dalam hal-hal yang bermanfaat bagi kaum muslimin, nasihat-menasihati dalam menghilangkan dan memperingatkan kekurangan, agar gerakan dakwah di antara semua Ikhwan bisa saling berdekatan, bahu membahu, dan bekerjasama hingga Allah melimpahkan manfaat kepada mereka semua.
Jika terjadi perselisihan dan silang pendapat yang mengakibatkan ketimpangan, keragu-raguan, dan tindakan saling menjauhi, maka para ulama harus membantu penyelesaiannya demi kebaikan. Hendaklah mereka memperingatkan Jamaah Tabligh dan jamaah yang lain. Inilah keyakinan saya terhadap semua jamaah Islam. Selagi ada kesalahan, maka kita perlu memperingatkannya dan menjelaskan letak kesalahannya. Selagi ada kebenarannya, maka kita perlu mensyukurinya, mendorong agar disebarluaskan kepada manusia, agar dakwah kepada Allah semakin semarak dilakukan semua jamaah. Saya memohon Taufiq dan kebaikan niat serta pengamalannya. Sesungguhnya Dia Maha Berkuasa atas semua itu.”
Demikian nasehat beliau sebagaimana dikutip dalam buku Al-Fatawa wa Al-Kalimaat fi Mauqif min Al-Jamaah karya Dr. Abdur Razaq bin Khalifah As-Sayaji. Buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Pustaka Al-Kautsar dengan judul Al-Jamaah Menurut Ulama Salaf dan Khalaf.
Syeikh Bin Baz wafat pada tahun 1420 H/1990 M di Saudi Arabia. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala merahmati beliau dan menerima segala amal ibadahnya. Aamiin.*/Artawijaya, anggota Dewan Tafkir PP Persatuan Islam (Persis)