Sambungan artikel KEDUA
Oleh: Shalih Hasyim
Allah Ta’ala berfirman
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan janganlah kalian menjadi seperti orang-orang yang melupakan Allah sehingga Allah pun membuat mereka lupa akan diri mereka sendiri (fasik). “ (QS: Al-Hasyr : 19)
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka merasa tentram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, dengan mengingat Allah maka hati akan menjadi tentram.” (QS. Ar-Ra’d : 28)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang yang paling berbahagia dengan syafa’atku adalah orang yang mengucapkan laa ilaaha illallaah dengan ikhlas dari dalam hatinya.” (HR. Bukharidari Abu Hurairah radhiallahu’anhu)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من قال لا إله إلا الله خالصا من قلب نفسه
“Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah laa ilaha illallaah niscaya dia akan masuk surga.”(HR. Abu Dawuddari Mu’adz bin Jabal radhiallahu’anhu)
Syaikh Abdul Malik Ramadhani hafizhahullah berkata,
“Berdasarkan hal ini, maka sesungguhnya seluruh seruan yang ditegakkan dengan klaim ishlah/perbaikan sedangkan ia tidak memiliki perhatian besar dalam masalah tauhid, tidak pula memulainya dari sana, niscaya dakwah semacam itu akan tertimpa penyimpangan sebanding dengan jauhnya mereka dari pokok yang agung ini. Seperti halnya orang-orang yang menghabiskan umur mereka dalam upaya memperbaiki hubungan antara sesama makhluk semata, akan tetapi hubungan mereka terhadap Al-Khaliq -yaitu aqidah mereka- sangat menyelisihi petunjuk salafus shalih.” (Sittu Durar min Ushul Ahli al-Atsar, Hal. 17)
Maka tidaklah berlebihan jika kita katakan;
“Di mana pun bumi dipijak, maka di situlah dakwah tauhid harus ditegakkan!”. Kebahagiaan seperti apakah yang Anda idamkan, kejayaan macam apakah yang Anda impikan, apabila semangat dakwah tauhid sama sekali tidak bergejolak di dalam hati Anda?!
Umar bin Khthab ketika memimpin upacara pengiriman dai ke penjuru dunia, setiap enam bulan sekali, berkata : Fi ayyi ardhin tatho’ anta mas-ulun ‘ an islaami ahliha (di manapun kaki kalian menginjak, kalian bertanggungjawab untuk memperbaiki keislaman penduduknya).
Alhamdulillah, dalam waktu 10 tahun masa kepemimpinannya, beliau sukses membebaskan 19 negara. Bergabung dalam barisan Islam dengan sukarela, tanpa ada hambatan yang berarti..*
Penulis adalah kolumnis hidayatullah.com, tinggal di Kudus, Jawa Tengah