Oleh: Muhaimin Iqbal
ADA pasar di dunia ini yang saat ini nilainya lebih dari 2 kali APBN kita, yaitu pasar industri farmasi. Bila APBN kita angkanya di kisaran Rp 1,300 trilyun, pasar industri farmasi global saat ini nilainya sekitar US$ 330 milyar atau sekitar Rp 2,970 trilyun. Pasar inipun tumbuh sangat pesat jauh melampaui industri lainnya, berdasarkan datanya IMS – pemain industri farmasi yang beroperasi di lebih dari 100 negara – dua tahun dari sekarang (2014) pasar industri farmasi global akan mencapai US$ 1.1 trilyun atau 3.67 kali ukuran pasar sekarang. Dimana peluang kita ?.
Biaya penyembuhan penyakit di dunia naik secara eksponensial setidaknya disebabkan oleh tiga faktor. Faktor pertama adalah inflasi karena tidak ada satupun uang negara-negara di dunia yang bebas dari inflasi saat ini. Kedua faktor penurunan kwalitas life support seperti udara yang tidak lagi bersih, air yang semakin tercemar dlsb yang semuanya melahirkan penyakit-penyakit baru. Ketiga adalah naiknya jumlah penduduk dunia dan naiknya usia harapan hidup di negara-negara maju.
Lantas untuk siapa pasar raksasa tersebut saat ini? Saat ini pemain utamanya ya para kapitalis global karena industri farmasi dibawakan sebagai industri yang padat modal, memerlukan research and development yang lama, mahal dan lain sebagainya.
Ironinya dengan produk-produk yang serba mahal tersebut apakah seluruh penyakit bisa disembuhkan oleh obat-obat buatan mereka? Saya yakin tidak! Hitungan saya secara kasar hanya 10 % sampai 20 % saja dari penyakit yang ada di dunia ini , yang bisa dissembuhkan oleh obat-obat yang dihasilkan oleh seluruh industri farmasi yang ada di dunia saat ini.
Dari mana saya punya angka ini? Saya tidak melakukan research di 100 lebih negara seperti yang dilakukan oleh IMS tersebut diatas, terlalu mahal dan membuang-buang waktu dan tenaga untuk data yang tidak akan pernah bisa diperoleh secara akurat.
Saya memperoleh datanya dari diskusi dengan ustadz yang sangat memahami bahasa dan tafsir Al-Qur’an. Kata ‘Syifa’ di Al-Qur’an disebut empat kali (QS 10 :57 ; 16 :69 ; 17:82; dan 41 :44), bila ditambah kata kerjanya menjadi lima kali (QS 26:80).
Dari lima kata yang berarti penyembuhan tersebut, hanya satu yang me-refer pada suatu produk atau benda yaitu madu (QS 16:69). Jadi bisa ditafsirkan bahwa dari seluruh produk atau benda yang bisa diproduksi oleh manusia di seluruh bumi, kurang lebih nya hanya bisa menyembuhkan 1/5 atau 20 % dari penyakit yang ada. Pada angka 20 % inipun sebagian sudah diwakili oleh madu, habatus sauda, bawang putih, hilba. dlsb yang sudah disebut oleh Al-Qu’ran ataupun al hadits, sehingga sisanya yang bisa dicari dengan susah payah oleh industri farmasi global pasti kurang dari 20%.
Jadi seluruh industri farmasi di dunia yang ukurannya sudah sangat besar tersebut di atas, sebenarnya hanya bisa memperebutkan market share yang ukurannya tidak lebih 20 % dari demand pasar penyembuhan yang ada. 80 % lebih pasar penyembuhan belum terlayani secara efektif.
Lantas siapa yang akan bisa menggarap pasar yang ukurannya lebih dari empat kali pasar farmasi global tersebut, atau untuk saat ini berarti lebih dari 8 kali APBN negeri kita ?, itulah peluang kita semua yang mau dan mampu menggali dari sumber segala sumber ilmu – Al-Qur’an, yang sudah mengindikasikan jalan-jalan penyembuhan yang jumlahnya empat kali lebih banyak dari jalan fisik.
Dunia barat-pun tahu ini, bahwa seluruh obat yang ada hanya bisa menyembuhkan sebagian saja dari penyakit yang diderita masyarakatnya. Itulah mengapa mereka getol mencari penyembuhan lewat jalur yang mereka sebut ‘Divine Healing’ ; namun karena mereka tidak mendapatkan petunjuk yang semestinya, ‘Divine Healing’ bagi mereka tidak lebih dari pekerjaan dukun-dukun yang di guide oleh setan, roh halus dan sebangsanya.
Di Islam, ‘Divine Healing’ ini bila diterjemahkan ke bahasa arab kurang lebih menjadi Al-Syifa’ Al – Ilahy atau dalam bahasa Indonesia saya terjemahkan menjadi Penyembuhan Ilahiah. Hanya Allah-lah yang bisa menyembuhkan (QS 26 ;80), sedangkan kita hanya bisa menempuh jalan usahanya – itupun harus sejalan dengan petunjukNya.
Jadi 80 % lebih pasar penyembuhan global (Healing Market – bukan lagi Pharmacy Market) – atau lebih dari empat kali size pasar sekarang – yang belum tergarap tersebutlah peluang besar negeri ini! Tetapi nanti dulu, mengapa peluang itu ada di negeri ini?
Pertama, negeri ini memiliki begitu banyak ahli-ahli Al-Qur’an dan ahli Al-Hadits, sebenarnya tinggal mengarahkan agar keahlian mereka bisa benar-benar menjadi solusi bagi masalah yang ada di masyarakat – termasuk masalah biaya penyembuhan penyakit yang semakin tidak terjangkau bila mengandalkan produk-produk industri farmasi – selain juga obat-obat ini memang sangat tidak cukup untuk bisa mengobati penyakit yang ada.
Kedua, kita memiliki lahan yang luas dan subur untuk bisa bertanam dan menghasilkan apa saja tanaman-tanaman yang dibutuhkan untuk industri penyembuhan. Madu dengan mudah bisa dihasilkan di hutan-hutan kita dan begitupula beribu jenis tanaman yang mengandung unsur penyembuhan lainnya.
Yang kita butuhkan kini juga mindset seperti mindset yang dimiliki oleh salesman sepatu yang kedua dalam tulisan saya kemarin. Mindset yang menangkap bahwa ada pasar yang begitu besar yang belum tergarap, begitu masyarakat dunia sadar bahwa penyembuhan yang mereka butuhkan ada di kita – maka saat itulah peluang ini akan meledak. Saat itu bisa jadi pendapatan negeri ini melonjak karena industri penyembuhan global bergeser ke negeri ini!.
Lantas untuk siapa peluang ini? Ya untuk kita semua yang mau menggarapnya. Anda para peminat industri herbal, para therapist penyembuhan ilahiah seperti ru’yah yang bener misalnya , ahli-ahli bekam dlsb dapat bergabung dengan kami membangun pasar penyembuhan global yang saya daftarkan nama dotcom-nya sebagai www.shipha.com. Shipha dalam spelling bahasa inggris dibaca seperti pengucapan syifa dalam bahasa Indonesia – bukan dibaca syipa seperti pengucapan bahasa Sunda, bisa di cek di google translation/spelling. Kita gunakan penulisan Inggris karena bukan hanya target lokal tetapi juga target global yang kita tuju, di samping penulisan bahasa Indonesianya sudah digunakan orang lain 🙁
Saat ini team IT kami sedang mempersiapkan sistemnya, tetapi bagi Anda yang ingin bergabung sebagai merchant atau provider, atau agency di kota Anda – Anda sudah bisa mendaftarkan minat Anda dengan kirim email ke menu kontak ini dengan menyertakan produk atau layanan yang Anda tawarkan atau minati. Kami juga mencari e-commerce specialist yang bisa memimpin atau menjalankan project ini secara keseluruhan – agar saya bisa mengerjakan yang lainnya.
Siapa tahu ini peluang Anda, juga peluang umat ini untuk melipat gandakan pendapatannya yang berarti kemakmuran bagi rakyat. InsyaAllah.
Penulis adalah Direktur Gerai Dinar, kolumnis hidayatullah.com