Sambungan artikel PERTAMA
Tongkatnya bisa menaklukkan sihir ular para penyihir Fir’aun, bisa digunakan untuk membelah laut menyelamatkan kaumnya dan menenggelamkan Fir’aun dan bala tentaranya. Dan bagi kaumnya sendiri, tongkat Musa juga bisa untuk memukul batu dan menghadirkan 12 mata air bagi dua belas suku pengikutnya (QS 2:60).
Intinya adalah apapaun kekuatan di luar sana, ekonomi, politik, teknologi, pemikiran dlsb. insyaAllah akan bisa kita hadapi, tetapi untuk menghadapinya kita tidak bisa hanya dengan mengandalkan apa yang kita punya – apalagi kalau kita tidak memiliki apa-apa, setelah kita punya sesuatupun untuk mulai (sesuatu ini sebut saja Tongkat Musa) – kita tentu juga butuh agar Dia juga hadir dalam apapun perjuangan kita.
Sebagaimana Musa yang tidak mungkin menghadapi Fir’aun bila hanya dengan tongkatnya yang semula dia miliki saja, demikian pula perjuangan kita di bidang apapun – kita tidak akan pernah unggul bila hanya dengan mengandalkan apa yang kita miliki, kita butuh pertolonganNya untuk meng-upgrade yang sudah kita miliki tersebut.
Baca: Apa Salah Fir’aun
Bila Musa diupgrade Allah dengan dipanggil langsung dan berbicara denganNya, kita sudah dipanggil berulang-ulang olehNya untuk mendekat. Kita disuruhNya Sholat untuk mengingatNya ( QS 20:14), kita diberi petunjuk untuk minta pertolonganNya dengan sabar dan sholat (QS 2:45 dan 2:153).
Selain membangun kekuatan mulai dari apa yang kita miliki di bidang kita masing-masing, mohon pertolonganNya untuk meng-ugrade terus menerus kekuatan itu, kita juga diajari oleh Allah melalui Musa untuk berdakwah yang penuh kelembutan – terhadap Fir’aun sekalipun.
ٱذۡهَبۡ أَنتَ وَأَخُوكَ بِـَٔايَـٰتِى وَلَا تَنِيَا فِى ذِكۡرِى (٤٢) ٱذۡهَبَآ إِلَىٰ فِرۡعَوۡنَ إِنَّهُ ۥ طَغَىٰ (٤٣) فَقُولَا لَهُ ۥ قَوۡلاً۬ لَّيِّنً۬ا لَّعَلَّهُ ۥ يَتَذَكَّرُ أَوۡ يَخۡشَىٰ (٤٤)
“Pergilah engkau beserta saudaramu dengan membawa ayat-ayatKu (tanda-tanda kekuasaanKu), dan janganlah kamu berdua lalai terhadapKu. Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, karena dia telah benar-benar melampaui batas. Dan berbicaralah kamu kepadanya (Fir’aun) dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan dia sadar dan takut” (QS Toha [20]: 42-44).
Maka dari rangkian ayat-ayat mukjizat Musa tersebut di atas, kita bisa langsung introspeksi bila perjuangan kita di bidang apapun – belum bisa mengalahkan kekuatan jaman ini. Apa intropeksinya? Minimal di lima hal berikut yang harus ada di check list kita.
- Apakah kita sudah memulainya dari apa yang kita miliki atau ‘Tongkat Musa’ kita sendiri?
- Apakah kita sudah menghadirkan pertolonganNya sehingga kita bisa bener-benar unggul diapa yang kita miliki tersebut?
- Apakah kita sudah terus menerus mengingatNya?
- Apakah kita sudah membentuk team yang kuat untuk mendampingi perjuangan kita?
- Apakah kita sudah berlemah lembut dalam mengkomunikasikan apapun yang hendak kita sampaikan?
Kalau semuanya sudah, barulah kita insyaAllah siap untuk idzhab ila Fir’auna innahu thoghoo – di bidang kita masing-masing!
Penulis adalah Direktur Gerai Dinar