MENCARI korban jiwa yang ditelan lautan bukanlah perkara sembarangan. Dibutuhkan orang atau tim khusus, dengan pengalaman khusus, serta alat khusus.
Tapi ada yang lebih penting dari itu. Munajat khusus kepada Sang Pencipta Laut, Allah Subhanahu Wata’ala.
Tim Search And Rescue (SAR) Gabungan pencari sejumlah santri SMP Depok yang terseret ombak di Pantai Cidora Rancabuaya, Desa Purbayani, Kecamatan Caringin, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyadari betul keyakinan itu.
Baca: Sebelum Terseret Ombak di Garut, Santri SMP Diakui Tidak Sedang Berenang
Mereka senantiasa bermunajat, meminta bantuan serta pertolongan kepada Sang Maha Kuasa. Antara lain dengan menjaga ibadah dan kewajiban sebagai Muslim, termasuk shalat fardu, selama masa pencarian yang berlangsung sejak Rabu (17/05/2017) itu.
“Maghrib di TKP,” ujar Pembina SARHid Ir Musafir langsung dari Pantai Cidora Rancabuaya sekitar pukul 18.55 WIB. Ia menjadi imam shalat berjamaah itu.
Baca: Kisah Tim SAR Hidayatullah Mencari Santri Terseret Ombak di Pantai Garut
Munajat dan ibadah yang terus-terusan disertai usaha maksimal itu terasa membuahkan hasil.
Sementara itu, para santri SMP Integral Hidayatullah Depok, tempat para korban itu bersekolah sebelumnya, turut bermunajat kepada Allah agar Tim SAR Gabungan diberi kemudahan dalam proses pencarian.
Baca: Terkait Santri Terseret Ombak di Garut, Hidayatullah Depok Lakukan Upaya Maksimal
“Dari kampus, kami beserta semua santri turut mensupport doa dan dzikir dikhususkan untuk pencarian malam ini,” ujar Iwan Ruswanda, Sekretaris Yayasan yang membawahi SMP itu.
Doa adalah senjata orang beriman, demikian keyakinan dalam ajaran Islam.*