KAYA-miskin, sehat-sakit, tua-muda, lapang-sempit, hidup-mati, semua itu pasangan-pasangan dimensi kehidupan dalam perjalanan alam semesta ini.
Memang begitulah Allah Yang Maha Kuasa menaqdirkan makhluk-makhluk-NYA di dunia nan fana.
Gambar ini setidaknya menjadi salah satu potret fenomena tersebut.
Seorang pria lanjut usia (lansia) tampak berjalan kaki dengan tertatih-tatih menggunakan bantuan tongkat.
Bersamaan tepat di sampingnya seorang pria yang lebih muda memacu sepedanya.
Seiring itu, sejumlah pengguna jalan lainnya duduk anteng di atas mobil masing-masing.
Perbedaan nasib, taqdir, dan strata kehidupan terkadang menjadi pemicu kecemburuan sosial bahkan pertikaian. Padahal, dalam Islam, ukuran kemuliaan sejati bukanlah itu.
“… Sungguh, yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertaqwa…,” demikian Allah Subhanahu Wata’ala menegaskan dalam penggalan firman-Nya pada Surat Al-Hujurat ayat 13.*