Hidayatullah.com–Ribuan orang berkumpul di pusat Kota Doha untuk menyambut Emir Qatar Sheikh Tamim Bin Hamad al-Thani setelah kunjungannya ke Eropa dan Majelis Umum PBB, untuk menunjukkan persatuan di tengah krisis diplomatik yang telah berlangsung hampir empat bulan, lapor Aljazeera, Senin 25 September 2017.
Sheikh Tamim ]kembali ke Ibu Kota Qatar itu pada Ahad setelah mengakhiri perjalanan luar negeri pertamanya sejak krisis yang pecah pada 5 Juni ketika beberapa Negara Arab pimpinan Saudi memutuskan hubungan dengan Qatar dan menjatuhkan blokade darat, laut dan udara pada negara itu.
Arab Saudi, UEA, Bahrain dan Mesir menuduh Qatar mendukung “terorisme”, sebuah tuduhan yang disangkal oleh pemerintah Doha.
Semangat Patriotik
Hashem Ahelbarra dari Aljazeera mengatakan bahwa ribuan rakyat Qatar dan anggota masyarakat ekspatriat telah berkumpul di daerah pelabuhan Doha, dikenal sebagai Corniche, untuk menyambut emir ketika iring-iringan mobilnya lewat.
“Ini merupakan momen yang sangat penting bagi rakyat Qatar,” Ahelbarra, yang melaporkan dari Corniche, mengatakan.
“Bagi mereka, ini merupakan gambaran dari persatuan dan juga pesan pada masyarakat internasional meskipun blokade yang ditimpakan pada negara itu, mereka terus berjuang untuk apa yang mereka anggap sebagai hak legitimasi untuk melindungi kedaulatan Qatar.”
Aksi itu juga bertujuan untuk menyangkal rumor-rumor dari media Teluk yang mengatakan bahwa warga Qatar sedang menginginkan pergantian kepemimpinan.
“Gairah dan semangat patriotik yang diperlihatkan oleh warga Qatar seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya,” ujar Sultan Barakat, Direktur Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Institut Doha, mengatakan dia merasa “hampir separuh Doha” turun ke jalan.
“Saya tidak pernah melihat lalu lintas yang seperti itu,” katanya pada Aljazeera.
“Secara umum, melihat gambar-gambar pada hari ini akan mendorong mereka [negara-negara yang memblokade] untuk berpikir dua kali tentang masalah khusus ini,” dia menambahkan.
“Sudah 110 hari atau lebih dan tidak ada perasaan perpecahan di masyarakat dan bagiku sepertinya semua orang sangat bersatu di belakang emir.”
Kunjungan Luar Negeri
Berbicara pada Majelis Umum PBB di New York, Sheikh Tamim mengatakan bahwa negara-negara yang menjatuhkan “blokade yang tidak adil” pada Qatar berusaha mengacaukan negara yang berdaulat.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
“Saya berdiri di hadapan kalian sementara negara dan rakyat saya menjadi korban blokade tidak adil yang sedang terjadi sejak 5 Juni oleh negara-negara tetangga,” katanya, menanyakan apakah ini bukan definisi dari “terorisme”.
Sebelumnya, emir Qatar itu telah bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel di Berlin, di mana dia mengatakan dia siap untuk duduk di meja negosiasi dalam menyelesaikan krisis regional ini.
Sheikh Tamim juga melakukan diskusi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang meminta negara-negara yang memblokade agar segera mencabut embargo pada Qatar.*