Hidayatullah.com– Banyak kewajiban umat Islam terhadap bulan suci Ramadhan. Tapi, menurut Syeikh Muhannad dari Gaza, Palestina, ada dua kewajiban utama.
Demikian disampaikannya kepada ratusan jamaah usai shalat zuhur saat didaulat naik ke mimbar di masjid Pesantren Hidayatullah Kota Depok, Jawa Barat, 1 Ramadhan 1438 H.
Kewajiban pertama, jelasnya, adalah bersemangat yang sangat tinggi dalam menjalani ibadah-ibadah Ramadhan.
Contoh konkretnya, jelas Syeikh Muhannad, adalah dengan berkonsentrasi dalam beribadah dan memperbanyaknya. Baik zikir, baca al-Qur’an, dan sebagainya.
“Para ulama salaf mereka punya semangat sampai ke langit,” ujarnya, Sabtu (27/05/2017).
Baca: Kuatkan Tekad, Warga Balikpapan ini ‘Deklarasikan’ Komitmen Ramadhan
Ia pun mengingatkan para jamaah agar memaksimalkan kehadiran Ramadhan dengan berlomba-lomba beribadah.
Kewajiban kedua umat Islam terhadap Ramadhan, masih menurut Syeikh Muhannad, adalah berupaya merasakan kelezatan wahyu-wahyu Allah.
“Bagaimana kita bisa benar-benar menikmati kenikmatan yang ada dalam al-Qur’an,” jelas syeikh yang kabarnya tengah menempuh S-2 di salah satu perguruan tinggi Islam di sekitar Jakarta ini.
Baca: Ketua GNPF Berharap, Ramadhan Jadi Momentum Kemenangan Umat Islam
Di antara contoh menikmati ber-Qur’an, ungkapnya mengutip kisah-kisah para ulama terdahulu, adalah dengan memperbanyak dan meningkatkan durasi berakrab-akrab dengan al-Qur’an.
Selain kedua poin itu, Syeikh Muhannad juga berpesan kepada jamaah agar betul-betul memahami tujuan ber-Ramadhan.
Bahwasanya, jelasnya mengutip salah satu firman Allah tentang tujuan berpuasa, adalah agar mencapai derajat ketaqwaan.
Baca: Maksimalkan Ramadhan, Penasihat Kedubes Saudi: Balik ke Qur’an, Tinggalkan HP
Terakhir, ia menyampaikan nasihat khusus, akan perlunya seorang Muslim memiliki amalan-amalan tersembunyi.
“Yaitu amalan-amalan rahasia yang tidak ada yang tahu di sekelilingnya kecuali kita dengan Allah,” imbaunya sebagaimana disampaikan penerjemah yang mendampinginya saat itu.*