Hidayatullah.com- Setidaknya sudah sebanyak tiga ribu paket bantuan yang disalurkan Satgas Covid-19 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sejauh ini.
“Jika ditotal sejak awal jumlah paket yang disumbangkan mencapai 3.000 paket,” ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 MUI Pusat, KH Cholil Nafis dalam keterangan resmi, Rabu (06/05/2020) diterima hidayatullah.com semalam.
Kiai Cholil menyebutkan, para penerima bantuan itu bervariasi, mulai dari ustadz, guru diniyah honorer, pondok pesantren, masjid di sekitar Jabodetabek.
Bantuan Satgas Covid-19 MUI, jelasnya, berasal dari para dermawan yang menyumbangkan lewat Satgas Covid-19 MUI, salah satunya dari Kantor Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres).
Jumlah itu termasuk yang teranyar, Satgas Covid-19 MUI mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa paket sembako untuk warga terdampak pandemi virus corona jenis baru.
Rincian penyerahan bantuan itu yakni 14 paket sembako kepada ustadz MIUMI DKI Jakarta, 18 paket warga dhuafa Parung Bogor, 150 paket kepada warga Tanah Rendang Kampung Melayu, Jakarta Timur, 50 Paket Pondok Pesantren Wathoniyah, Klender, Jakarta Timur, dan 15 paket untuk Masjid Attaqi guru ngaji dan dhuafa Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Juga sebanyak 50 paket diserahkan warga di rumah singgah Arrahman Pesanggrahan Jakarta Selatan, 40 paket untuk warga dhuafa di Cileduk dan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, dan empat paket untuk guru mengaji di Jakarta Timur.
“Total ada 473 buah paket semboka untuk periode kedua paket sembako dari Satgas Covid-19 MUI,” ujar Wakil Ketua Satgas Covid-19 MUI Divisi Penyaluran Bantuhan, KH Najamuddin Ramly.
Hal itu disampaikan saat menyerahkan bantuan secara simbolis bantuan 35 paket kepada guru ngaji dan marbut kampung Cilame, Desa Sukamaju, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (06/05/2020).
Bantuan berupa paket sembako adalah salah satu program Satgas Covid-19 MUI, di samping program lain yaitu edukasi spiritual secara daring.
Bantuan sederhana tersebut, katanya diharapkan dapat meringankan beban para ustadz, ustadzah, guru ngaji, para muballigh/muballighah,serta takmir masjid, dan lain sebagainya.
“Sehingga semua sasaran dapat bergembira dan ceria baik melaksanakan amaliyah Ramadhan maupun jelang Idul Fitri akan datang,” ujarnya.*