Hidayatullah.com—Ini sungguh luar biasa dan mengagumkan.Sekitar 15 ribu lebih warga Muslim di wilayah Narathiwat hadir di sebuah stadion di Provinsi Narathiwat, sore 18 Juli 2013 untuk bergabung dalam acara berbuka puasa 1434H secara massal yang gaga pemerintah wilayah Thailand Selatan.
“Sudah tiga tahun berturut-turut acara seperti ini diadakan dan kali ini sekali dua kali besar dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar salah seorang panatia penyelenggara.
Kaum Muslimin dan Muslimat Nampak memenuhi stadion mini itu usai shalat Ashar. Disamping menunggu berbuka puasa disajikan pula dengan acara-acara keagamaan, bacaan al-Quran, motivasi kesehatan dan tazkirah. Pembawa acara menyampaikan ucapan dengan menggunakan dwi bahasa yaitu bahasa Thai dan Melayu.
Tak lupa, turut diundang adalah Negara tetangga yaitu Kelantan. Seperti kata penyelenggara acara, Kepala Lembaga Administrasi Provinsi Narathiwat, Kuseng Yaworhasan, menyebut kan, “Kelantan-Narathiwat adalah bersaudara. Jalinanan persaudaran itu telah ada sekian lama. Dalam situasi apapun Kelantan tak terlupakan ,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite Pembangunan Islam, Dakwah, Penerangan dan Hubungan Serata, Dato ‘Haji Mohd Nassuruddin Daud memimpin rombongan Kerajaan Negeri Kelantan sebanyak 13 orang. Turut serta adalah Adun Gual Periok, Ustaz Haji Mohamad Awang dan Pegawai Daerah Pasir Mas.
Nassuruddin merupakan tamu istimewa kepada Lembaga Administrasi Provinsi Narathiwat. Selain tamu, jadwal beliau juga menyampaikan ceramah (tazkirah) sebelum berbuka.
Sebuah spanduk tetera potret Ustaz Nassuruddin dipasang di jalan masuk utama ke stadion. “Ahlan Wasahlan bir khair!”
Di hadapan pembesar-pembesar daerah, polisi, tentara, kaum Muslimin dan Muslimat yang hadir, Nassuruddin mengupas tentang betapa besar pahala Allah Subhanahu Wata’ala berikan kepada orang-orang yang memberi makan kaum Muslimin yang berpuasa.
“Puasa suatu ibadah yang dikerjakan semata-mata karena Allah. Jika karena manusia, siapa saja bisa berpura-pura berpuasa, di depan orang, sepertinya berpuasa, di rumah atau di tempat yang tak dilihat orang itu makan minum. Tidak ada yang tahu. Namun orang ikhlas berpuasa karena Allah, jika diletakkan segelas air di hadapanya ketika matahari sedang membahang panas, ia tak akan mencuri-curi meminumnya, “ ujar Ustaz Nassuruddin saat memberikan tazkirah hampir setengah jam.
Sebelum Nassuruddin naik panggung menyampaikan tazkirah, anakya Mohd. Najib Dato ‘Nassuruddin, (14) ikut tampil memperdengarkan bacaan ayat-ayat suci al-Quran.
Mohd. Najib pernah menjadi juara tilawah al-Quran peringat anak ASEAN yang di adakan di Brunei beberapa tahun lalu.
Hadiah Sarung
Azan menandai masukknya waktu maghrib dan berbuka disebarkan pengacara di depan panggung. Saat tamu dari Kelantan sedang menjamah makanan. Pembawa sajian yang terdiri dari non-Muslim berdiri di belakang dengan semangkok nasi briani siap menyendokkan kepada siapapun yang ingin menambah nasinya. Suatu pengalaman baru, non-Muslim melayani makan minum umat Islam berbuka.
Kemudian setiap yang hadir diberikan souvenir setiap seorang. Kaum Muslimin diberi kopiah dan sarung, sementara Muslimat dihadiahi kain telekong (kain shalat). Hadiah dimasukkan ke dalam tas dan dibagikan oleh petugas di tiga rute keluar (pintu). Tak ada rebut-rebutan atau desak-desakan. Sesuatu yang patut dicontoh biarpun banyak kalangan Muslim Thai hidup dalam keadaan miskin.
Menurut panitia, biaya acara besar ini mencapai 10 juta Bath (RM1 juta Malaysia) atau Rp 3 M. Angka ini bukan kecil, langkah pemerintah di provinsi yang bergolak itu bisa menjadi momen indah hubungan dengan warga Muslim Narathiwat di masa depan.*/kiriman Rossem dari Narathiwat