Hidayatullah.com | SAAT Muslim di Georgia merayakan Ramadhan, masjid dan pusat kegiatan Islam memastikan anggotanya merayakannya dengan aman.
Tahun lalu, karantina mencegah jamaah merayakan bulan suci. Sekarang setelah ada vaksin, banyak yang merasa nyaman merayakannya secara langsung.
“Ramadhan adalah waktu terbaik tahun ini bagi umat Islam,” kata Azka Mahmood, Direktur Komunikasi Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Georgia.
Selama bulan suci, masjid dipenuhi orang setiap malam. Sebelum pandemi, Masjid Komunitas Roswell di utara Kabupaten Fulton dapat menampung sekitar 400 orang yang berdiri bahu-membahu untuk berdoa. Saat ini hanya mampu menampung 150 orang, beberapa berdoa di luar di tempat parkir.
Lubna Merchant, manajer operasional masjid mengatakan, ibadah tarawih yang dulu memakan waktu dua jam telah dipotong menjadi 40 menit.
“Orang-orang suka nongkrong,” katanya. “Jadi kami mendorong mereka untuk segera pulang setelah sholat agar mereka tidak terlalu banyak bersosialisasi dan lupa bahwa mereka harus menjaga jarak,” katanya dikutip laman Wabe.
Pusat kegiatan Islam ini juga memiliki sistem kode QR bagi jamaah untuk check-in.
Pusat dakwah ini tersebut dibuka kembali pada bulan Juli dan harus memberi tahu anggotanya ketika ada seseorang terindikasi Covid-19 beribadah di masjid. Dia mengatakan sistem tersebut adalah cara cepat untuk memberi tahu jamaah jika mereka telah melakukan kontak dengan seseorang yang sedang terinfeksi.
Pemimpin komunitas mengingatkan Muslim untuk mengambil tindakan pencegahan keamanan dan mendapatkan vaksinasi. Pusat Islam Cobb Barat di Marietta dipimpin seorang imam bernama Bashir Mundi.
Melalui kemitraan dengan Walmart, jamaah akan mendapatkan suntikan vaksin pertama mereka di pusat Islam tersebut hari Sabtu ini. Vaksinasi juga terbuka untuk mereka yang tidak beribadah di pusat tersebut.
“Lagipula mereka datang ke masjid,” kata Mundi. “Mereka merasa nyaman, mereka merasa aman, ini adalah tempat yang aman dan nyaman,” tambah dia.
Di Georgia, setiap orang yang berusia 16 tahun atau lebih memenuhi syarat untuk mendapatkan vaksin. Awal bulan ini, Satuan Tugas Muslim Nasional untuk Covid-19 dan the National Black Muslim COVID Coalition merilis pernyataan yang mendorong para pemimpin masjid untuk mempromosikan vaksin dan mematuhi pedoman keselamatan selama Ramadhan.
“Pimpinan masjid memikul tanggung jawab moral yang penting untuk memastikan keselamatan jemaah mereka,” bunyi surat itu.
Mundi menggambarkan bulan suci Ramadhan sebagai kamp pelatihan spiritual untuk meningkatkan kesadaran dan kesadaran akan Tuhan. “Anda mendapatkan teman baru, Anda menciptakan ikatan,” kata Mundi.
Dia mengatakan telah mempertahankan persahabatan dengan jamaah yang baru dia temui selama bulan suci. “Karena kita terhubung dalam ruang spiritual dan sakral.”
Mahmood, dari CAIR, mengaku senang Ramadhan terjadi tahun ini. “Memiliki itu kembali dan dalam jangkauan itu menggairahkan, membesarkan hati,” katanya. “Ini benar-benar terasa seperti fajar baru,” katanya.
Georgia terletak di persimpanngan antara Asia barat dan Eropa timur, merupakan rumah mayoritas pemeluk Kristen Ortodok. Menurut Islam Online, populasi Muslim Georgia menurut survei pemerintah sekitar 400-500 ribu jiwa. Sedangkan menurut para pemimpin Muslim lokal, jumlah penduduk Muslim di Georgia saat ini justru mencapai satu juta dari total 5 juta (sektar 10%), berasal dari Turki dan Azerbaijan.*