Hidayatullah.com–Keberkahan memberi makan bagi orang yang berpuasa, begitu besar. Kesadaran itu sudah berlangsung bertahun-tahun sejak berdirinya Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK), Menteng, Jakarta tahun 1971.
Wakil Ketua Panitia Ramadhan MASK 1435 H, Adhi Laksono, mengatakan, pihaknya menyediakan makanan berbuka puasa dan sahur untuk masyarakat.
Makanan berbuka terdiri dari makanan ringan seperti kurma dan juga air teh manis hangat. Ada saja kiriman jamaah yang mendadak datang tanpa konfirmasi pada panitia. Jenisnya beragam. Seperti pantauan Hidayatullah.com pada tahun-tahun sebelumnya, kue-kue basah dan es cendol-pun bisa dicicipi setiap jamaah.
Tak hanya itu, jamaah juga dijamu dengan nasi kotak seharga Rp. 18.500/porsi. Jumlah itu dikatakan Adhi sebagai harga minimal untuk setiap porsi nasi beserta lauk-pauk.
“Kami menyadari setiap tahun terjadi inflasi. Jadi kami naikkan seribu Rupiah dibandingkan tahun lalu,”ulasnya saat ditemui hidayatullah.com usai shalat tarawih malam pertama Ramadhan.
Setiap tahun porsi pembagian disesuaikan dengan jumlah jamaah. Belajar dari tahun-tahun sebelumnya, porsi yang disediakan pada 15 hari pertama Ramadhan, sekitar 800 porsi. Penyediaan berbuka puasa bisa mencapai 1200 porsi/hari, terutama pada malam ke-27 Ramadhan.
Secara resmi i’tikaf atau menginap di masjid, dibuka saat sepuluh malam terakhir. Namun, sejak hari pertama Ramadhan, MASK menyediakan 300-400 porsi makan sahur. Barulah ketika menginjak sepuluh malam terakhir, porsi sahur meningkat drastis.
“Bisa sampai 7000 porsi karena banyak jamaah datang di malam 27. Bahkan dari luar kota,”ulasnya.
Orang-orang yang berbuka di masjid di wilayah Menteng itu, beragam. Cukup banyak jamaah yang dalam kesehariannya mengikuti kajian ilmu di MASK, mengagendakan buka puasa disana. Tapi tidak sedikit musafir dadakan yang meniatkan menginap di masjid itu selama berminggu-minggu. Mereka sudah menyiapkan pakaian dalam tas-tas pakaian yang disimpan berdekatan dengan tempatnya menggelar sajadah.
Ribuan jamaah MASK berperan besar bagi ketersediaan ribuan nasi kotak selama sebulan penuh. Tahun lalu total pemasukan uang selama bulan Ramadhan sebesar Rp.700-an Juta. Sumbangan jamaah melalui kotak amal paska shalat Tarawih berkisar Rp. 18-25 Juta/malam.
“Untuk makan pembuka dan sahur, masjid sudah menyiapkan dana internal. Tapi pada akhirnya akan tertutup dengan sumbangan para donatur,”pungkas Adhi.*