IBU Pertiwi kembali terluka di penghujung tahun 2014 ini. Setelah didahului berbagai Bencana alam ditanah air beberapa waktu sebelumnya lewat Longsor di Banjarnegara, longsor di Garut, aktif-waspada 5 Gunung berapi di tanah air, Kebakaran Pasar Klewer Solo.
Hari Selasa, 30 Desember 2014, tepatnya pukul 02.30wib Basarnas selaku otoritas yang diberi wewenang penuh melakukan pencarian atas hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 semenjak 3 hari lalu, lewat Kepala Basarnas Marsdya TNI FH Bambang Sulistyo mengumumkan kabar kejelasan yang cukup memilukan di mana 95% terkonfirmasi pesawat AirAsia tersebut telah jatuh dan menyisakan serpihan-serpihan yang tersebar diperairan dekat Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
Awalnya kesimpang-siuran status dan keberadaan pesawat yang dinyatakan hilang 3 hari sebelumnya sempat menimbulkan kegelisahan ratusan ratusan keluarga penumpang khususnya dan publik bangsa Indonesia dan dunia penerbangan umumnya.
Dalam suasana keprihatinan atas musibah ini, kami Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (Iluni FTUI) di Malaysia yang terdiri dari puluhan kalangan profesional WNI di Kuala Lumpur dan sekitarnya menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas musibah ini serta siap bekerjasama dengan Pemerintah RI lewat instrumen yang ada berikut potensi yang kami miliki untuk membantu petugas yang ada.
Terkait dengan upaya menjaga suasana hati keluarga korban penumpang serta awak pesawat QZ8501 tersebut, kami menghimbau kepada semua pihak mendukung penuh kerja keras Basarnas serta semua elemen yang masih terus bekerja mengevakuasi reruntuhan pesawat nahas tersebut.
Kepada khalayak ramai, mari sama-sama berdoa pada Allah Subhanahu Wata’ala lewat Kuasa-Nya bagi penuntasan pencarian dan penyelenggaraan jenazah korban secara sempurna. Diharapkan publik insan media dan untuk terus bekerjasama dalam semangat kebangsaan sekaligus menahan diri dari menyebarluaskan informasi yang tidak sensitif terhadap suasana duka atau hal-hal yang dapat memperkeruh suasana.
Kepada para penyelenggara kegiatan hura-hura tutup tahun 2014, baik Pemerintah Daerah (Pemda) maupun pihak swasta ada baiknya menyesuaikan susana bathin leprihatinan dan solidaritas bagi keluarga korban lewat penggalangan empati dan doa sebagai rasa sensitifitas atas musibah ini.
Patut diketahui bersama, musibah sejenis dialami rakyat Malaysia beberapa waktu lalu dan pemerintah nya dengan serta-merta membatalkan berbagai festival dan gempita yang dianggap kurang kondusif dilaksanakan dalam suasana duka.
Demikian himbauan ini kami sampaikan dalam rangka keprihatinan bersama.
Duka kita Semua, Kuala Lumpur 30 Desember 2014
A/n Iluni FTUI chapter Malaysia
Ketua, Askar Triwiyanto, PhD