Pemuda adalah aset negara yang sangat berharga. Karena pemuda sejatinya adalah agent of change peradaban yang mampu mengubah dunia dengan kembali menulis tinta emas sejarah.
Namun sayang, pemuda saat ini lebih cenderung mengikuti arus dan budaya Barat. Seiring dengan arus kapitalis medan liberalisme yang dilakukan oleh orang-orang kafir barat untuk menghancurkan pemuda muslim melalui perang pemikiran (Ghazwul Fikr). Pemuda yang sejatinya memiliki posisi penting sebagai pelindung Islam dan menjadi ujung tombak perubahan yang nyata.
Namun kini mereka lupa betapa penting dirinya, dan mereka berhasil dininabobokan oleh barat.
Pemuda pada masa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam, kaum pemudalah yang pertama kali masuk Islam dan menerima dakwah Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam.
Diantaranya Ali bin Abi Thalib. Pemuda yang berhasil menyebarkan Islam di Madinah dan mampu menjadi duta pertama Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam adalah Mus’ab bin Umair. Dan pemuda yang menjadi komandan perang melawan Romawi adalah Usamah bin Zaid. Mereka semua adalah pemuda yang mampu menjadi pelopor perubahan Mengapa pemuda pada masa Rasulullah mampu menjadi pelopor perubahan?
Pertama, mereka kuat identitas sebagai muslim dan memiliki kepribadian Islam.
Kedua, memiliki kesadaran Islam dan mampu melihat masalah sebenarnya.
Dengan itu mereka mampu menjaga ummat dan membawanya kedalam kehidupan yang lebih baik serta menjadi pelaku pelopor perubahan yang hakiki. WallahuA’lambishshowab.*
Cuci Setiawati | Bekasi, Jawa Barat