Dan tidaklah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut keinginannya. Tidak lain (Al-Quran itu) adalah wahyu yang diwahyukan kepadanya,(An-Najm, ayat 3-4).
Empat belas abad yang lalu, Nabi kita(shalawat serta salam baginya) memberi kita tatacara dari 26 gerakan wudhu yang harus dilakukan selama 5 kali dalam sehari, yang berjumlah 13 gerakan wudhu harian, untuk memberikan kita kesehatan yang optimal.
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan shalat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu hingga siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmatNya bagimu, agar kamu bersyukur. (Al-Ma’idah, ayat 6)
Sebelum seorang Muslim melakukan shalat, dia harus melakukan gerakan wudhu seperti yang disebutkan dalam ayat diatas, yang oleh Nabi telah tunjukkan kepada kita.
Begitulah, wudhu tediri dari membersihkan tangan, pergelangan tangan hingga siku, wajah, mulut, lubang hidung, dan kaki hingga ke mata kaki, semuanya dilakukan tiga kali. Bagian dalam dan bagian luar kedua telinga, serta bagian kepala dari atas dahi hingga rambut hanya dibasuh sekali. Dilakukan lima kali sehari, wudhu tidak hanya membersihkan bagian yang vital dari debu dan kotoran tetapi juga “menghaluskan” dan menyegarkan bagian tersebut. [Health and Fitness In Islam, Halal.com]
Yang cukup menarik, Nabi juga menganjurkan untuk berwudhu sebelum tidur. Sunnah ini juga pernah dianjurkan oleh pakar Yoga yang mengatakan bahwa membersihkan bagian penggerak penting dan organ pancaindera seperti tangan, lengan, mata, kaki, mulut dan alat kelamin sebelum tidur menggunakan air dingin yang dapat melemaskan tubuh agar dapat tidur lebih nyenyak. [Avadhuta, Vedprajinananda, Yoga Health Secrets]
Merangsang ritme Biologis
Dalam sebuah artikel yang berjudul Muslims Rituals and their Effect on the Person Health, Dr. Magomed Magomedov, asisten departemen dari Man’s General Hygiene and Ecology di Akademi Medis Negeri Daghestan, mengatakan bagaimana berwudhu merangsang ritme biologis dari tubuh dan secara spesifik Biological Active Spots(BASes), sangat mirip dengan ide di belakang terapi refleksi China. Saat ini kita tahu bahwa tubuh seorang laki-laki adalah sebuah sistem kompleks medan elektromagnetik, irama biologis, dan meridian.
Organ dalam laki-laki , pada gilirannya, menampilkan tidak kurang sebuah keseluruhan bioenergi yang canggih; organ-organ itu memiliki hubungan multi-channel bilateral yang tidak dipecahkan dengan kulit, yang memuat tempat khusus, yang fungsinya mirip denga tombol untuk mengontrol dan papan isi ulang yang bertanggung jawab pada organ tertentu. Wilayah-wilayah ini di sebut biologically active spot (BASes). [Magomedov, Magomed, Muslim Rituals their effect on the person health]
Selain menunjuk beberapa kesamaan antara wudhu dan pengetahuan terapi refleksi China di dalam artikel nya yang menarik, Dr. Magomedov juga menyatakan beberapa poin penting utama. Untuk menjadi seorang ahli dalam ilmu refleksi (reflexology), kata dia, seseorang harus mengambil 15 hingga 20 tahun studi, dapat ditandingi dengan teknik sederhana dalam berwudhu.
Pada perbandingan lain reflexotherapy utamanya digunakan untuk megobati penyakit dan jarang sekali digunakan sebagai pencegahan, selama, yang kita akan lihat, berwudhu memilik banyak manfaat pencegahan. Dalam reflextherapy terdapat sisi negatifnya, kata dia, sedang berwudhu tidak.
Mayoritas BASes yang paling kuat dibersihkan selama ritual ibadah Muslim. Bukanlah dokter, yang telah belajar bertahun-tahun, yang melakukan itu, tetapi setiap Muslim bagi dirinya sendiri. Disamping itu, shalat lima waktu sehari memberi kewajiban kepada setiap Muslim untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap penyakit terlebih dahulu. [Dr. Magomed Magomedov, Muslim Rituals their effect on the person health]
Menurut Dr. Magomedov, pengobatan China mengatakan bahwa terdapat lebih dari 700 BASes, dan enam puluh enam diantaranya memiliki reflek efek terapi yang cepat dan dinamakan dengan titik drastis (atau agresi atau antic atau elemen utama).
Dari enam puluh enam titik, enam puluh satu titik diantaranya berada di zona yang diharuskan dalam berwudhu dan lima lainya berada di antara mata kaki dan kaki.
Demikianlah, wudhu menjadi semacam perawatan komplek, yang di dalamnya termasuk pemijatan dengan air pada BAS, titik panas, dan stimulasi fisik. [Dr. Magomed Magomedov dalam Muslim Rituals their effect on the person health]
BAS yang berada di wajah (yang dibasuh selama wudhu) mengisi kembali organ-organ seperti usus, perut, dan kambung kemih, disamping itu juga memilik efek positif pada sistem syaraf dan reproduksi, demikian kata Dr. Magomedov dalam penemuannya. Dia menambahkan BAS bertanggung jawa pada sistem yang berhubungan dengan tulang, usus, sistem syaraf, daerah pinggang, perut, pancreas, kantong empedu, kelenjar tiroid, ulu hati dan lainnya yang terletak di bagian kanan kaki, wilayah lain yang dijangkau oleh wudhu.
Sedangkan kaki kanan bertanggungjawab dalam kerja kelenjar di bawah otak, organ otak yang mengatur fungsi kelenjar endokrin dan mengontrol pertumbuhan. Di dalam koklea telinga terdapat ratusan BASes yang berselarah dengan hampir semua kerja organ, mengurangi tekanan darah dan meringankan penyakit di tenggorokan dan gigi. Sebagaimana diketahui, membersihkan telinga dalam wudhu termasuk bagian dari sunnah.*/artikel diambil dari tulisan Lamya Tawfik berjudul asli The Preventive and Healing Wonders of Ablution. Pernah dimuat islamonline tahun 2004, diterjemahkan Nashirul Har AR (BERSAMBUNG)