Hidayatullah.com– Pendiri dan sekaligus pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) al-Muttaqin, Kelurahan Waena, Distrik Heram, Kabupaten Jayapura, Ustadz Yatiman membenarkan jika telah terjadi kebakaran untuk yang kedua kalinya di Ponpes al-Muttaqin yang dipimpinnya.
“Kebakaran yang kedua ini setelah adzan subuh, tetapi kita belum sempat sholat. Kalau pertama itu sesudah sholat, waktu kita dzikir,” kata Yatiman saat dikonfirmasi hidayatullah.com melalui sambungan telepon, Sabtu (29/08/2015) malam.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Peristiwa kebakaran telah melanda Pondok Pesantren (Ponpes) al-Muttaqin, Keluarahan Waena, Distrik Heram, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (24/08/2015) kemarin. [baca: Bangunan Pesantren al-Muttaqin Papua Dilalap ‘Si Jago Merah’].
Dari informasi yang diterima hidayatullah.com, Selasa (25/08/2015) siang, kebakaran terjadi dini hari sekitar pukul 04.30 WIT. Dari keterangan 2 saksi, Bagas Aranda dan Bintang Kambuaya, yang baru bangun dari tidurnya, lalu langsung pergi ke masjid yang tidak jauh dari kamar keduanya untuk melakukan solat Subuh.
Setelah sampai di masjid, Bagas dan Bintang tidak jadi solat Subuh karena, Bintang meminta kepada Bagas untuk mengantarnya ke kamar mandi.
Namun, saat tiba di depan kamar nomer 2, keduanya melihat adanya asap hitam yang mengepul keluar dari kamar nomer 2. Sehingga, membuat keduanya meminta bantuan kepada penghuni pesantren al-Mutaqin untuk segera memadamkan ‘si jago merah’ dengan mengunakan ember.
Yatiman menyatakan bahwa belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran yang terjadi pertama kali tetapi, yang jelas listrik tidak mati saat kejadian sedang berlangsung.
“Kebakaran yang kedua ini jelas dibakar, meski kita nggak lihat langsung pelakunya tetapi itu jelas dibakar,” tegas Yatiman.
Sebab, kata Yatiman, indikasi adanya pelaku yang mencoba membakar itu dapat diketahui dari rusaknya pagar ponpes yang berupa semak berlapis kawat besi dan berduri. Pagar tersebut, katanya, seperti bekas diinjak oleh seseorang atau disibak dengan menggunakan alat berat.
“Ada pagar ponpes yang rusak karena dilewati pelaku. Kita sedang diteror, ini pesantren dan sepertinya disengaja,” ujar Yatiman.
Kendati demikian, kata Yatiman. pihak kepolisian maupun TNI telah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Dan tokoh masyarakat, juga banyak yang datang ke ponpes al-Muttaqin, termasuk Pemda setempat.
“Semua aparat tersebut satu hari di sini, sore jam 16.30 WIT tadi barusan pulang,” tandas Yatiman.*