Hidayatullah.com–Markas besar militer penjajah Israel melarang memberikan statmen apapun terkait penuturan Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, seputar bentrokan senjata di Rafah saat agresi Israel ke Gaza tahun lalu, yang menyebabkan hilangnya perwira Israel, Hadar Goldin.
Juru bicara militer pasca penawanan tersebut menolak memberikan pernyataan dalam acara yang disiarkan TV Al-Jazeera, malam kemarin, dimana Brigade Al-Qassam menyanggah klaim Israel yang menyebutkan perwiranya Hadar Goldin tewas dalam pertempuran “Jumat Kelabu.”
Brigade Al-Qassam dikutip PIC mengungkap pada Kamis (27/08/2015) kemarin, rincian operasi yang dilancarkan para pejuangnya menghadapi militer Israel di kota Rafah, Gaza Selatan, pada awal Agustus tahun lalu, pasca pertempuran, militer Israel menyatakan kehilangan seorang perwiranya.
Al-Qassam mengungkap bahwa serangan ke Rafah pada awal Agustus tahun lalu, dilakukan selang satu jam setengah pasca gencatan senjata kemanusiaan, yang seharusnya berlanjut selama 5 hari.
Pimpinan Al-Qassam menantang militer Israel agar memberikan informasi yang terjadi di Rafah kepada media saat itu, namun sayangnya Israel tak memiliki keberanian menginformasikan kepada dunia, sebab keterlambatan menyerang dua jam setelah bentrokan senjata.
Sementara itu, kepala pasukan wilayah Selatan militer rezim penjajah Israel mengakui kegagalannya meneror Komandan Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas.
PIC, melaporkan, Sami Turgeman, Kepala pasukan wilayah Selatan militer Israel, Sabtu (29/08/2015) mengumumkan, “Komandan Brigade Ezzedine Al Qassam yang memimpin langsung perang 50 hari di Gaza, tetap menjadi komandan brigade ini dan militer Israel gagal menerornya.”
“Hamas memiliki para petempur yang terorganisir di Jalur Gaza. Ribuan pejuang Palestina tergabung di berbagai brigade pasukan ini dan berada dalam kesiapan penuh,” Sami Turgeman.
Sebagaimana diketahui, dalam agresi militer 50 hari militer Israel ke Jalur Gaza pada Juli 2014, penjajah Israel menderita kerugian besar dan terpaksa mundur dari Gaza karena sejumlah banyak tentaranya tewas.
Sebelumnya, Agustus 2014, pasukan Penjajah Zionis (IDF) sempat mengumumkan bahwa perwiranya Hadar Goldin dinyatakan telah hilang karena diculik pihak Hamas.*