AHMAD BIN MUHAMMAD AL WAZIRI adalah seorang faqih yang diangkat menjadi menteri di negerinya. Awalnya ia hidup di pedalaman padang pasir, tidak bersinggungan dengan ilmu kecuali setelah berumur 40 tahun.
Kemudian Ahmad pun pergi menuju sepupunya yang merupakan seorang ulama, yakni Ahmad bin Abdullah, dan enggan meninggalkannya. Setelah Ahmad dalam keadaan seperti itu, sepupunya pun menggulung tikar shalatnya agar tidak dipakai oleh Ahmad.
Ahmad pun berkata,”Kenapa engkau melakukan hal ini?!”Sepupunya itu pun mengatakan,”Karena engkau bodoh, tidak bisa menjaga diri dari najis, juga tidak bisa menghindar dari perkara-perkara yang harus dihindari.”
Kata-kata sepupunya itu membuat Ahmad marah, hingga akhirnya ia bertekad untuk menuntut ilmu, hingga ia pun berguru kepada Abdullah bin Muhammad Al Jubai. Setelah itu ia kembali kepada sepupunya, lalu menyempurnakan ilmu kepada sepupunya tersebut, hingga akhirnya ia menjadi seorang yang faqih. Sepupunya akhirnya mempercayakan mejelis ilmu kepada Ahmad ketika ia harus berangkat untuk menunaikan haji. (Qiladah An Nahr, 5/293)
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/