Hidayatullah.com– Presiden Joko Widodo mengutuk keras tindakan kekerasan pihak keamanan penjajah Israel yang telah menyebabkan 3 orang jamaah tewas dan lebih dari 100 luka-luka di kompleks Masjid Al-Aqsha, Palestina, baru-baru ini.
Indonesia menolak segala bentuk aksi kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia (HAM), termasuk pembunuhan terhadap umat Islam Palestina yang berupaya menjalankan haknya untuk beribadah di Masjid Al-Aqsha.
Baca: Indonesia-Arab Saudi Sepakat, Kemerdekaan Palestina Harus Terus Diperjuangkan
Selain itu, Presiden juga mengecam pembatasan aktivitas ibadah di salah satu tempat suci umat Islam itu.
“Indonesia mengecam keras, sekali lagi, Indonesia mengecam keras pembatasan beribadah di Masjid Al-Aqsha. Indonesia juga mengecam keras jatuhnya tiga korban jiwa yang baru saja saya mendapat informasi,” ujar Presiden Jokowi, Sabtu (22/07/2017), di Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta.
Baca: Presiden Jokowi: Indonesia Mendorong Kemerdekaan Palestina
Sebagai respons cepat terhadap hal tersebut, pemerintah Indonesia katanya mengambil sikap dengan meminta Sekretaris Jenderal dan Dewan Keamanan PBB segera mengadakan sidang untuk membahas masalah itu.
Demikian lansir Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden Bey Machmudin diterima hidayatullah.com, Sabtu malam.
Baca: Indonesia Dorong Kedaulatan Palestina pada Usulan Resolusi Darurat
Untuk diketahui, akses menuju Masjid Al-Aqsha dibatasi sejak Jumat pekan lalu. Aparat penjajah Israel memasang pendeteksi logam serta pagar besi di salah satu gerbang masuk kompleks Masjid Al-Aqsha dan memicu amarah rakyat Palestina.*