Hidayatullah.com–Tiga pemukim ilegal Israel ditusuk hingga mati dan korban keempat terluka dalam serangan penusukan di pemukiman ilegal Israel di Neve Tsuf pada Jumat, polisi penjajah Israel dan media melaporkan.
Kepolisian mengatakan dalam pernyataannya bahwa keempat korban merupakan pemukim ilegal Israel dan sang penyerang telah ditembak. Belum diketahui apakah dia syahid atau hanya terluka.
Radio Israel mengidentifikasi dia sebagai seorang pemuda Palestina berumur 19 tahun dari desa Khobar, Tepi Barat dekat dengan Ramallah.
Baca: Serdadu Penjajah Zionis Tembak Syeikh Ikrimah Sabri dan Jamaah Shalat Isya
Pada hari ‘Jumat Kemarahan’, ribuan warga Palestina di seluruh wilayah terjajah melakukan demonstrasi terhadap pembatasan akses ke Al-Aqsha pada hari ini. Sejauh ini, bentrokan dengan pasukan keamanan penjajah Israel telah menyebabkan 391 warga Palestina terluka dan tiga terbunuh: Muhammad Mahmoud Sharf, 18; Mohammed Hassan Abu Ghanam, 21; dan Muhammad Laafi,17.
Pada Sabtu pagi, pasukan penjajah Israel juga menyerbu sebuah rumah sakit Jerusalem untuk menangkapi warga Palestina yang terluka, serta melarang Direktur Human Rights Watch (HRW) Palestina masuk ke rumah sakit tersebut.
Baca: Pernyataan Yayasan Al-Quds Internasional terkait Larangan Shalat Jumat Zionis-Israel
Jum’at (14/07/2017) lalu penjajah Zionis menutup Masjidil Aqsha setelah membunuh tiga pemuda Baitul Maqdis yang melakukan aksi bela Masjidil Aqsha dan berhasil menewaskan serdadu Zionis. Penjajah kembali membuka Masjidil Aqsha pada hari Ahad (16/7), namun siapapun yang ingin masuk ke dalam Masjidil Aqsha harus terlebih dahulu melewati detektor logam. Tindakan yang menistakan Masjidil Aqsha ini kemudian menggerakkan seluruh elemen masyarakat di Baitul Maqdis untuk melakukan ribath di depan Bab Al-Asbat guna menolak tegas tindakan penjajah Zionis itu.
Aksi solidaritas juga telah dilakukan di berbagai tempat di seluruh dunia minggu ini, sementara banyak para pemimpin dunia telah menekan Israel untuk kembali pada status quo.*/Nashirul Haq AR