Hidayatullah.com– Sebuah gebrakan religius ditempuh Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat, terkait upaya peningkatkan spiritual.
FK Unpad mengeluarkan surat imbauan kepada para dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan kampus FK Unpad agar melaksanakan shalat fardhu tepat waktu.
“Dalam rangka peningkatan kualitas ibadah shalat bagi seluruh dosen dan tenaga kependidikan, maka kami harapkan agar 10 menit sebelum adzan sampai dengan selesainya shalat, seluruh unit kerja dapat menghentikan kegiatan atau layanan masing-masing,” demikian imbauan Dekan FK Unpad Setiawan dalam suratnya bernomor 477/UN6.C.C2/KP/2018 itu.
Para pimpinan unit kemudian diharapkan agar memastikan, bahwa seluruh staf yang ada di unit kerjanya masing-masing dapat melaksanakan shalat tepat waktu dengan adanya kebijakan tersebut.
Dekan FK Unpad Setiawan menjelaskan, civitas akademika di kampus FK Unpad, merespons positif dirilisnya surat imbauan itu.
“(Mereka) mengapresiasi baik, harapannya itu mendorong yang belum sempat shalat tepat waktu. Beberapa dosen dan tendik sudah biasa shalat tepat waktu berjamaah,” ujarnya kepada hidayatullah.com, Sabtu (20/01/2018) pagi.
Setiawan mengaku, dikeluarkannya surat imbauan tertanggal 16 Januari 2018 itu karena terilhami nasihat sahabatnya.
“Saya diingatkan sahabat saya di FB tentang makna kepemimpinan. Beliau sudah hijrah. Dan sangat menyentuh sekali pesannya, sehingga saya terinspirasi suasana di Haramain,” ujarnya.
Akhirnya, Setiawan pun merenungkan bahwa perlunya persiapan dalam memenuhi panggilan Allah berupa adzan pada waktu shalat.
“Sudah cukup banyak dosen dan tenaga kependidikan yang rajin shalat berjamaah tepat waktu. Kenapa tidak diikuti semua?” ujarnya mengungkapkan perasaan dan pikirannya saat itu.
Dari situlah, dikeluarkan surat imbauan tersebut. Seraya berharap, dengan imbauan itu ia mendapatkan imbas kebaikan pula.
“Mudah-mudahan kalau diikuti, saya mendapat juga pahala kebaikan dari yang melaksanakan, tanpa mengurangi pahala mereka,” ungkapnya berharap.
Di samping itu, diharapkan pula dengan berkumpulnya jamaah di masjid, terjalin persatuan dan ukhuwah Islamiyah yang lebih erat.
“Ukhuwah makin kuat di antara kami dengan silaturahim di masjid,” ungkapnya.
“Hanya saya belum evaluasi/tahu apakah (surat itu) berdampak atau tidak,” pungkasnya.*