Hidayatullah.com—Gara-gara aksi menolak kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Kampus 1 Institut Pertanian Bogor , Darmaga hari Jumat (20/12/2013), 5 mahasisa dipukuli polisi. Kekerasan menyebabkan seorang mahasiswa lebam pada mata sebelah kirinya.
Jumat siang pukul 14.00 WIB, Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bogor dan KAMMI Nasional menggelar aksi penolakan kedatangan SBY ke kampus IPB yang disambut aksi pembubaran Brimob Polres Bogor.
Menurut Muhammad Iqbal, sekitar 20 Brimob tiba – tiba membubarkan massa aksi dengan menarik 5 orang peserta aksi dan mengambil seluruh logistik aksi termasuk bendera.
“Tidak ada 10 menit sejak kami memulai, langsung mereka bubarkan. Tentu saja kami menolak, sehingga kami ditangkap dan dipukuli oleh Brimob, bahkan kepala saya ditendang” kata Iqbal, anggota KAMMI yang ikut mendapat perlakuan kasar polisi.
Iqbal menambahkan, bahwa dia diancam dengan senapan oleh Brimob kalau tidak masuk bis untuk diangkut oleh Brimob ke Polres. Tidak hanya itu , seluruh peserta aksi termasuk 10 perempuan ikut dibawa.
“Ini tidak bisa dibenarkan, memukuli mahasiswa adalah pelanggaran yang berat. Kapolres Bogor harus turun,” tegas Maulana, Ketua KAMMI Wilayah Megapolitan.
Maulana juga menegaskan bahwa tim advokasi dari Presidium KAMMI Nasional akan menuntut agar kepolisian bogor sebagai pelaku pelanggaran tersebut dapat diganjar dengan hukuman setimpal.
Aksi penolakan kedatangan Presiden SBY di IPB disebabkan oleh kebijakan SBY yang tidak pro rakyat, sebagai contoh paket Bali hasil WTO yang merugikan negara berkembang. menurut salah satu sumber yang tidak ingin disebutkan namanya, mereka mendapat ancaman dari rektorat kampus akan di skors jika mengikuti aksi tersebut.*