Hidayatullah.com—Aksi kekerasan terjadi di ibukota Makedonia, Skopje, hari Ahad malam (17/6/2018) menyusul kesepakatan pemerintah dengan Yunani perihal nama baru negara mereka.
Para pengunjuk rasa melemparkan bola-bola api, batu dan botol ke arah petugas kepolisian yang berjaga-jaga di depan gedung parlemen. Mereka meneriakkan “Makedonia, Makedonia” berulang-ulang. Petugas lantas menyambut aksi mereka dengan gas air mata dan granat suar, lapor Euronews.
Demonstrasi itu dipicu oleh kesepakatan peemrintah Skopje dengan Yunani perihal perubahan nama Republik Makedonia Bekas Yugoslavia menjadi Republik Makedonia Utara.
Selama 27 tahun Yunani bersikukuh menyatakan bahwa dengan menggunakan nama Makedonia negara pecahan Yugoslavia itu seolah mengklaim provinsi di bagian utara Yunani yang bernama sama, Makedonia.
Perseteruan nama itu menjadi hambatan bagi negara itu untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Kesepakatan pergantian nama negara tersebut ditandatangani oleh menteri luar negeri kedua negara itu di perbatasan Yunani bagian utara hari Ahad (17/6/2018), disaksikan oleh pemimpin kedua negara.
Akan tetapi, kesepakatan tersebut masih harus disetujui oleh masing-masing parlemen, dan Makedonia perlu menggelar referendum terkait hal itu. Keberatan yang dilayangkan oleh kelompok nasionalis di masing-masing negara artinya kesepakatan tersebut masih belum pasti nasibnya.
Berdasarkan kesepakatan, setelah nama pengganti sepenuhnya disahkan Skopje, Yunani akan mencabut semua keberatannya atas keinginan Makedonia untuk bergabung dengan Uni Eropa.*