Hidayatullah.com–Brazil mengirim tentara dan tambahan anggota kepolisian ke kota perbatasan Pacaraima di mana kamp-kamp migran Venezuela diserang dan dibakar orang.
Hari Ahad (19/8/2018) Presiden Brazil Michel Temer menggelar rapat darurat setelah ketegangan terus berlanjut disebabkan semakin banyaknya orang Venezuela yang meninggalkan negaranya akibat krisis.
Venezuela meminta agar negara tetangganya menjamin keselamatan warganya, lapor BBC.
Hari Sabtu di Pacaraima sejumlah kamp migran Venezuela diserang oleh warga lokal yang marah, menyusul kabar seorang pemilik restoran setempat dipukuli oleh para pendatang asing dari Venezuela.
Selain itu, warga setempat juga geram karena migran Venezuela yang memasuki negara bagian Roraima beberapa bulan terakhir semakin banyak.Para migran itu berusaha menuju selatan guna menumpang di rumah kerabat-kerabatnya yang tinggal di Peru dan Chile.
Kelompok-kelompok warga lokal yang marah membawa batu dan kayu untuk merusak dan membakar tenda-tenda serta barang milik migran Venezuela. Lebih dari 1.000 orang Venezuela dikabarkan menyeberang perbatasan kembali ke negara mereka akibat peristiwa itu.
Sementara itu di sisi Venezuela, muncul laporan bahwa kendaraan-kendaraan asal Brazil dirusak orang.
Venezuela mengalami inflasi tertinggi di dunia, serta kelangkaan bahan pangan dan obat-obatan.
Banyak penduduk Venezuela dikabarkan menderita kelaparan dan saling berkelahi antara sesama mereka sendiri demi memperebutkan makanan. Sebagian memutuskan untuk meninggalkan negara mereka ke luar negeri untuk mencari kondisi ekonomi yang lebih baik.
Selain mengalami krisis ekonomi yang parah, Venezuela juga mengalami krisis politik. Oposisi Venezuela menyalahkan Partai Sosialis yang berkuasa sebagai biang kerok kemelaratan yang dialami rakyat negara kaya minyak itu.
Meskipun oposisi berusaha mendongkel Presiden Nicolas Maduro dari jabatannya, dia terpilih kembali dalam pilpres bulan Mei lalu. Awal bulan ini, Maduro lolos dari percobaan pembunuhan yang dilakukan dengan menggunakan drone dilengkapi bahan peledak.*