Hidayatullah.com– Hingga hari kelima pasca gempa dan tsunami di Kota Palu, Sulawesi Tengah, sudah banyak jenazah korban yang tidak bisa dikenali lagi wajahnya.
Tim Aksi Siaga Kemanusiaan (TASK) Hidayatullah Peduli Palu mendapati sejumlah jenazah yang wajahnya sudah rusak.
“Rata-rata jenazah sudah sulit diidentifikasi. Sudah membusuk,” ujar Ahmad Hamim
DanKorlap TASK yang juga Tim SAR Hidayatullah kepada hidayatullah.com, Rabu (03/10/2018).
Sehingga, jelasnya, pihaknya tidak bisa melayani satu per satu permintaan pencarian korban bencana. Diketahui, banyak permintaan dari masyarakat terutama pihak keluarga korban untuk dibantu mencarikan keluarganya yang diyakini hilang pasca gempa-tsunami di Sulteng, Jumat (28/09/2018) lalu.
“Saya setiap hari dihubungi permintaan seperti ini, kita tidak bisa melayani 1 per 1 orang. Cakupan bencananya luas,” terang Hamim.
Kemarin, Selasa (02/10/2018), TASK menerjunkan 19 orang tim evakuasi yang dibagi menjadi tiga regu masing-masing pada tiga tempat kejadian perkara (TKP) berbeda.
Pertama di Hotel Roa-Roa, Palu. Di sini Tim menemukan tiga jenazah. Yaitu seorang laki-laki bernama Andi Kurniawan. “Atlet paralayang Jawa Timur,” ujarnya.
Kemudian ditemukan jenazah seorang laki-laki. “Tidak teridentifikasi,” jelasnya.
Jenazah lainnya juga seorang laki-laki bernama Frengky.
Regu lainnya melakukan evakuasi di Pantai Tondo. Hasilnya ditemukan 1 jenazah, laki-laki, juga tidak teridentifikasi.
Sedangkan regu yang melakukan upaya evakuasi di Desa Jono Sidere, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, tidak menemukan jenazah. “Nihil (tidak ditemukan jenazah),” ujarnya.
Di desa ini malah terjadi insiden penolakan oleh warga yang ditengarai karena hasutan dan provokasi penjarah.
“Sehingga hampir saja mobil operasional kita dibakar,” ungkapnya.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, menyebutkan jumlah korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah sampai dengan Selasa kemarin pukul 13.00 WIB tercatat 1.234 orang.
Korban ditemukan di 33 tempat di Kota Palu, Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong.
“Sebagian korban sudah dimakamkan kemarin. Dan hari ini juga akan dimakamkan. Korban diidentifikasi sebelum dimakamkan,” jelasnya saat konferensi pers di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (02/10/2018).
Pemerintah Indonesia katanya masih sanggup menangani bencana gempa-tsunami di Sulawesi Tengah, termasuk dalam rehabilitasi rekonstruksi nantinya.*