Hidayatullah.com–Di sejumlah wilayah di Amerika, semakin banyak warga imigran berbagai latar belakang aktif secara politik, termasuk di Iowa City, negara bagian Iowa.
Dalam pemilihan lokal November 2017, Mazahir Salih seorang Muslimah terpilih sebagai salah salah satu anggota dewan kota.
Retorika kampanye 2018 yang tak bersahabat bagi minoritas Muslim mendorong Mazahir Salih mencalonkan diri jadi anggota dewan Iowa dengan mengusung berbagai progam sosial sebagai platform kampanyenya.
“Ada krisis perumaan di Iowa. Isu kedua ada transportasi umum, karena tidak angkutan umum pada hari minggu, dan pada hari kerja hanya sampai jam 8 malam. Ini perlu diperpanjang. Isu ketiga adalah pembangunan ekonomi untuk semua warga,” ujar Salih dikutip Voice of America.
Baca: Kota Pertama di Amerika yang Mayoritas Anggota Dewan Beragama Islam [1]
Salih pindah dari Sudan ke Amerika pada tahun 1997, mengikuti jejak suaminya warga negara AS.
Bulan November 2017, ia diambil sumpah setelah lolos dalam pemilihan lokal November 2017, menjadikannya seorang Muslimah terpilih sebagai salah salah satu anggota dewan kota.
Meskipun demikian, wanita kelahiran Sudan ini yakin, keberhasilannya bukan karena agamanya atau rasnya.
“Saya tidak pernah mendapat pertanyaan tentang agama, tidak ada yang menyerang saya, sebagai seorang Muslim.”
Salih, pernah belajar teknik sipil di Universitas Sains dan Teknologi Sudan dan bekerja di Center for Worker Justice of Eastern Iowa, menurut halaman Facebook-nya, telah memenangkan 43,8% suara, tulis Iowa City Gazette melaporkan.
Hasil kemenangannya dirayakan di seluruh negeri, dan bahkan menarik perhatian aktivis yang berbasis di Brooklyn Linda Sarsour.
Sejak datang ke Iowa City pada tahun 2011, ia memainkan peran penting dalam komunitas Sudan dan dalam memperjuangkan upah minimum $ 10,10, bahkan setelah Badan Legislatif Iowa pada dasarnya mencabut hak untuk Johnson County untuk mengamanatkan upah itu.
Mazahir memiliki pengalaman luas dalam melibatkan pemerintah lokal, termasuk interaksi dan keakrabannya dengan penegak hukum setempat.
Ketua Asosiasi Amerika-Sudan dan Pusat untuk Keadilan Pekerja di Iowa Timur ini telah melayani Proyek Black Voices dan sebagai anggota dewan di Downtown District.
Salih dianggap banyak memberikan suara untuk pengungsi, imigran, orang kulit berwarna, migran yang tidak berdokumen, keluarga berpenghasilan rendah, dan orang-orang yang kurang terwakili secara agama.
Salih merupakan orang Sudan-Amerika pertama yang dinobatkan sebagai Tokoh Masyarakat Tahun 2017, tulis Press-Citizen.*