Hidayatullah.com– MPR RI mengajak pelajar dan generasi muda untuk menjauhi dan mewaspadai penyebaran paham penganut homoseksual, cinta sejenis, termasuk LGBT di Indonesia.
Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah dalam acara Sosialisasi 4 pilar MPR RI yang berlangsung di Hotel Selecta, Kota Batu, Jawa Timur, Selasa (06/11/2018), mensinyalir bahwa cinta sejenis di kalangan generasi muda dan pelajar sekarang ini semakin marak dan terbuka.
Kata dia mereka melakukan propaganda secara terbuka baik melalui media offline dan online, Facebook, dan WhatsApp.
Baca: Menag: Harus Cegah Perilaku LGBT lewat Proses Penyadaran
Menurut Basarah, paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila itu, kini populasinya dari tahun ke tahun semakin meningkat. Bahkan mereka berobsesi agar perkawinan sejenis di Indonesia dihalalkan, dilegalkan, seperti di 9 negara di dunia lainnya, misalnya Jerman, Skotlandia, dan Belanda.
“(Di) Indonesia paham cinta sejenis dari waktu ke waktu semakin meningkat. Peningkatan itu terjadi karena mereka lebih membuka diri atau coming out (mengaku), ke media sosial, mereka terang-terangan dan bahkan ada yang pasang iklan. Hal ini harus segera kita musnahkan,” terangnya.
Lanjut dia, isu LGBT, perkawinan sejenis, dan terorisme itu sama bahayanya terhadap kelangsungan bangsa dan negara. Sebab perkawinan sejenis, begitu juga terorisme, bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, yakni Ketuhanan Yang Maha Esa. Hal tersebut harus dicegah jangan sampai merambah generasi muda.
Baca: Takut Musibah Palu, Umno Desak LGBT di Malaysia Dikendalikan
Di hadapan guru, ratusan pelajar, tokoh masyarakat, dan tokoh agama, Basarah menyebut propaganda kehidupan seks bebas yang dilakukan oleh homoseks adalah sebagai upaya untuk memusnahkan umat manusia. Sebab dengan homoseksual, jumlah populasi penduduk tidak akan bertambah.
“Paham LGBT di Indonesia tidak masuk akal, melanggar sila Ketuhanan Yang Maha Esa, dan bertentangan dengan hasil ijtima ulama,” ungkapnya lansir RRI.co.id.
Ia juga mengatakan, dengan adanya perkawinan sejenis itu secara otomatis maka tidak ada keturunan manusia. Model seperti ini, yang dilakukan oleh mereka telah dilakukan secara terstruktur, sistematif, dan masif. Akibatnya banyak mereka terkena HIV, virus yang mematikan.
Oleh karena itu, kata dia, generasi muda Indonesia dan pelajar-pelajar harus dibekali dengan semangat patriolisme dan nasionalisme. Agar yang mengancam eksistensi negara Pancasila bisa ditanggulangi sedini mungkin.*