Hidayatullah.com—Chairman pabrikan mobil asal Jepang Nissan ditangkap dengan tuduhan memalsukan laporan keuangan. Carlos Ghosn telah menyelamatkan Nissan dari kebangkrutan selama lebih dari 18 tahun terakhir.
Nissan Motor Company, hari Senin (19/11/2018), mengatakan bahwa pihaknya akan menggusur Ghosn dari jabatannya sebagai chairman setelah media Jepang melaporkan bahwa dia ditangkap karena menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi dan karena melakukan tindakan pelanggaran serius lainnya, lansir DW.
Ghosn, yang memimpin aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi, kabarnya tidak melaporkan ratusan juta yen (jutaan dolar) dari pendapatan yang diterimanya. Dia ditangkap dengan pasal pelanggaran regulasi finansial, termasuk tidak memberikan laporan sebenarnya perihal penghasilannya.
Akibat kabar penangkapan Ghosn, saham Renault melorot 12 persen, angka terendah yang pernah dialami pabrikan mobil asal Prancis itu dalam kurun sekitar 4 tahun.
Nissan mengatakan bahwa pelanggaran finansial itu ditemukan ketika dilakukan investigasi selama beberapa bulan atas laporan yang dibocorkan oleh seorang whistleblower.
Penangkapan atas Ghosn itu hanya lima bulan setelah dia hampir saja memenangkan voting pemilik saham berkaitan dengan paket gaji yang diterimanya sebesar 7,4 juta euro untuk tahun 2017. Pria asal Brazil yang kini berusia 64 tahun itu berjasa membantu Nissan keluar dari jurang kebrangkrutan 17 tahun silam dan mengubahnya menjadi salah satu perusahaan terkemuka dan pengembang kendaraan bertenaga listrik.
Tuduhan-tuduhan berkaitan dengan masalah finansial itu juga melibatkan Nissan Representative Director Greg Kelly.
Hiroto Saikawa, CEO pabrikan mobil terbesar kedua di Jepang itu, mengusulkan digelarnya rapat untuk mengganti Ghosn dan Kelly.
Nissan mengatakan bahwa Ghosn dan Kelly memberikan laporan perihal penghasilannya kepada Tokyo Stock Exchange dengan menuliskan jumlah yang lebih kecil dibanding yang mereka terima sebenarnya.
Akibat kasus-kasus tersebut, Nissan mengeluarkan pernyataan berisi permohonan maaf yang sebesarnya kepada para pemilik saham dan berjanji akan mengambil tindakan yang diperlukan guna mengatasi masalah tersebut.*