Hidayatullah.com– Menanggapi golput, Ketua Pengurus Harian Tanfidziyah PBNU, Robikin Emhas mengatakan, selayaknya setiap warga negara berperan serta dalam memilih calon presiden dan wakil presiden.
Hal itu sebagai bagian dari proses menentukan pemimpin negara.
“Bagi yang sudah memiliki hak pilih, warga NU diharapkan agar menggunakan hak pilihnya,” pesannya saat dihubungi hidayatullah.com Jakarta, Ahad (03/01/2019).
Ia menambahkan, santri warga NU tidak perlu diarahkan. Mereka, tuturnya, sudah tahu siapa yang layak dipilih. “Tabiat santri adalah taat kiai,” katanya.
Senada dengan Robikin, Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti bisa memahami banyak masyarakat yang kecewa terhadap kualitas calon legislatif dan calon presiden. Banyak, kata dia, yang menilai mereka tidak ideal dan jauh dari harapan.
“Walaupun demikian, masyarakat hendaknya tetap menggunakan hak politiknya. Memilih golput memang merupakan hak warga negara. Tetapi sikap demikian tidak menguntungkan kehidupan bangsa,” ujarnya kepada hidayatullah.com pada Jumat (01/02/2019).
Mu’ti mengingatkan, pemilu legislatif dan pilpres merupakan proses yang sangat penting dan menentukan masa depan bangsa dan negara.
Senada dengan Mu’ti, Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, Prof Din Syamsuddin menyatakan, MUI sangat kuat mendorong umat Islam untuk tidak golput.
Ini, kata dia, untuk menunjukkan hak warga negara. Memilih dalam pemilu pilpres sebagai wujud manifestasi tanggung jawab keagamaan di samping kebangsaan dan kenegaraan.
“Maka sebaiknya jangan golput,” sarannya usai rapat pleno Wantim MUI ke-34 Rabu (30/01/2019) di kantor MUI Pusat, Jakarta.
Din memandang, golput dalam Pilpres sekarang ini rugi dan merugikan.
Anggota Wantim MUI, Kiai Abdullah Jaidi menambahkan, peran satu suara umat Islam sangat penting di dalam kemajuan bangsa ke depan dan kemajuan umat Islam yang diidam-idamkan.
Karenanya diharapkan kepedulian umat Islam dalam kehidupan berbangsa.
“Itu yang senantiasa para ulama ini berkenan untuk terus menerus memberikan arahan kepada umat untuk tidak ada golput di tengah-tengah kehidupan berdemokrasi,” jelasnya.* Andi