Hidayatullah.com–Kelompok-kelompok peduli kesejahteraan hewan mengecam Menteri Pertanian Prancis Didier Guillaume dan koleganya Jacqueline Gourault, yang memimpin kementerian urusan kohesi regional, setelah tertangkap kamera menonton aksi adu banteng di kota Bayonne.
Guillaume dan Gourault terlihat oleh seorang jurnalis lokal, Pierre Sabathié, di acara tersebut di mana enam ekor banteng dibunuh.
Foto yang dibagikan Sabathié lewat Twitter itu kontan menyulut kecaman dan kemarahan dari berbagai kelompok peduli binatang, lansir RFI Jumat (16/8/2019).
Brigitte Bardot Foundation, yang fokus melindungi binatang, mengatakan bahwa Menteri Pertanian Guillaume, yang salah satu tugasnya menangani kesejahteraan hewan, menunjukkan perilaku “yang amat sangat tidak patut,” karena menghadiri acara penyiksaan terhadap hewan.
Seorang jubir yayasan mengatakan bahwa pendiri yayasan mereka, aktris dan aktivis Brigitte Bardot, merencana mengontak Perdana Menteri Edouard Philippe untuk mendesaknya agar menghapus tugas kesejahteraan hewan dari kementerian pertanian.
Di tempat lain, jubir Partai Hijau Prancis menuding kedua menteri itu munafik.
“Ada jurang yang sangat lebar antara apa yang dikatakan para menteri dan apa yang mereka lakukan,” kata Julien Bayou kepada BFM TV. Dia menambahkan bahwa tindakan kedua menteri itu menunjukkan bukti nyata pemerintahan Presiden Emmanuel Macron di bawah pengaruh kelompok-kelompok lobi.
Di Prancis, kekejaman terhadap binatang dapat mengakibatkan seseorang dipenjara hingga dua tahun dan denda sampai 30.000 Euro. Akan tetapi, adu banteng diperbolehkan di sebagian wilayah selatan Prancis.
Bayonne adalah kota di Prancis yang paling lama menggelar adu banteng dan penduduknya bangga dengan tradisi itu, yang digelar sejak 1853.*