Hidayatullah.com– Salman Rushdie yang ditikam saat berpidato dalam festival seni musim panas The Chautauqua di New York, dikabarkan kemungkinan akan kehilangan salah satu matanya.
Dilansir The Guardian Jumat (12/8/2022), seorang agen penulis novel “Ayat-ayat Setan” itu mengatakan Reuters dan New York Times bahwa Rushdie saat ini sedang dirawat dengan bantuan alat pernapasan ventilator, tidak dapat berbicara dan kemungkinan akan kehilangan salah satu matanya.
“Kabarnya tidak bagus,” kata Andrew Wylie, agen Rushdie, Jumat malam. “Salman kemungkinan akan kehilangan satu mata; saraf di lengannya terputus; dan livernya kena tikam dan rusak.”
Rushdie, yang sudah mendapatkan ancaman mati sejak 1988, sedang duduk di sebuah kursi di atas panggung sementara seorang panelis memperkenalkan dirinya dan karya-karyanya kepada hadirin. Tiba-tiba seorang pria muda berpakaian hitam bergegas ke atas panggung dan menyerang penulis keturunan Kashmir yang dilahirkan dari keluarga Muslim di Bombay, India, itu.
“Saya hanya bisa melihat kepalan tangannya seperti memukuli Salman,” kata seorang saksi mata, Bill Vasu, kepada New York Times.
Saat penonton berteriak-teriak ketakutan, sejumlah orang bergerak untuk meringkus pelaku dan memberikan bantuan kepada Rushdie, yang rupanya telah ditikam beberapa kali, termasuk di bagian leher. Rushdie terbaring telungkup di lantai, saat seseorang mengangkat kakinya. Dia “berlumuran darah dan ada darah mengalir ke lantai” ketika orang-orang berlutut di dekatnya untuk memeriksa dan berkata, “Dia memiliki denyut nadi, dia memiliki denyut nadi,” papar dua saksi lainnya kepada Times.
Moderator acara di mana Salman Rushdie berbicara pada Jumat pagi, Ralph Henry Reese, juga terluka dalam serangan itu tetapi tidak parah.*