Hidayatullah.com—Lebih dari 1.000orang pekerja yang menggarap proyek untuk penyelenggaraan Piala Dunia 2020 di Qatar telah dites positif Covid-19, dan seorang insinyur telah dilaporkan meninggal dunia setelah tertular penyakit tersebut.
Insinyur berusia 51 tahun itu, yang meninggal pada 11 Juni, merupakan kematian pertama yang dilaporkan di kalangan pekerja proyek Piala Dunia. Dia sudah bekerja di proyek itu sejak Oktober 2019 dan tidak memiliki masalah kesehatan yang berarti, kata komite tertinggi penyelenggara Piala Dunia dalam sebuah pernyataan seperti dilansir The Guardian Kamis (25/6/2020).
Sebuah sumber yang dekat dengan komite penyelenggara itu juga mengkonfirmasi bahwa sekitar 1.100 pekerja proyek Piala Dunia telah dites positif sejak awal wabah coronavirus merebak.
Qatar merupakan salah satu negara dengan tingkat infeksi perkapita tertinggi di dunia, dengan hampir 92.000 kasus di antara populasi yang hanya 2,8 juta jiwa. Selama bulan Mei sekitar sepertiga dari jumlah orang yang menjalani tes Covid-19 hasilnya positif. Total jumlah kematian masih relatif rendah yaitu hanya 106.
Pada pertengahan April komite penyelenggara mengatakan kepada The Guardian bahwa 8 pekerja proyek Piala Dunia telah dites positif, tetapi sampai sekarang pihak otoritas Qatar, FIFA dan dewan penasihat hak asasi manusia FIFA menolak membeberkan statistiknya secara lengkap.
Kelompok-kelompok peduli HAM sejak lama menuding otoritas Qatar dan FIFA membahayakan keselamatan dan kesejahteraan pekerja demi sesegera mungkin menuntaskan pembangunan stadion-stadion sepakbola di negeri gurun pasir itu.
Meskipun di masa pandemi Covid-19 tingkat penularannya tinggi, hampir tidak ada perlambatan pembangunan stadion-stadion baru. Pekan lalu, Education City Stadium, tiga dari delapan tempat penyelenggaraan Piala Dunia yang akan dirampungkan, secara resmi dibuka.*