Hidayatullah.com—Para pakar yang bekerja untuk pemerintah Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka berkeyakinan lebih dari 20 juta orang Amerika telah terjangkit coronavirus, sepuluh kali lipat dari hitungan resmi.
Data terbaru mengindikasikan bahwa banyak orang tanpa gejala Covid-19 terjangkit penyakit atau sudah pernah terjangkit penyakit baru itu, kata pejabat-pejabat senior pemerintah AS seperti dilansir The Guardian Kamis (25/6/2020).
Perkiraan itu, yang diungkapkan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), didasarkan pada hasil tes serologi digunakan untuk mengetahui kehadiran antibodi yang menunjukkan apakah individu bersangkutan terkena penyakit itu.
Para pejabat CDC mengatakan perkiraan itu didasarkan pada jumlah kasus yang diketahui, yaitu antara 2,3 juta dan 2,4 juta, dikalikan dengan rata-rata tingkat antibodi yang terlihat dari tes serologi 10 – 1.
“Apabila Anda mengalikan jumlah kasus dengan rasio itu, dari sanalah angka 20 juta itu didapat,” kata salah satu pejabat CDC.
Apabila benar, maka perkiraan itu menunjukkan persentase kematian Covid-19 lebih rendah dibanding dugaan selama ini. Lebih dari 120.000 orang Amerika telah meninggal dunia sejak coronavirus merambah negara itu awal tahun ini.
Perkiraan itu muncul setelah pejabat pemerintah mengingatkan bahwa banyak kasus baru yang muncul di kalangan orang muda yang tidak menunjukkan gejala (OTG) dan kemungkinan mereka tidak mengetahui bahwa mereka sebenarnya mengidap penyakit Covid-19.
Para pejabat kesehatan itu menganjurkan orang-orang muda yang tanpa gejala tetapi sering atau rutin kontak dengan orang-orang yang rentan supaya proaktif melakukan tes Covid-19 guna memastikan mereka tidak menjadi agen penularannya.
“Kami menerima kabar dari Florida dan Texas bahwa sekitar setengah dari kasus baru yang muncul terjadi di kalangan orang berusia di bawah 35 dan kebanyakan dari mereka tanpa gejala,” kata seorang pejabat.
CDC sudah mengirim 40 tim penanggulangan untuk membantu mengatasi wabah itu, kata mereka.
Hari Rabu secara nasional di Amerika Serikat tercatat penambahan 36.000 kasus baru, turun sedikit dari rekor tanggal 24 April yang mencapai 36.426. Konsentrasi penambahan kasus terjadi di negara bagian yang tidak terlalu terdampak pada masa awal kemunculan wabah atau terlalu cepat mencabut aturan pembatasan yang diterapkan untuk meredam penyebaran coronavirus.*