Hidayatullah.com — Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dokter Slamet Budiarto mengusulkan agar seluruh tenaga kesehatan menjalani tiga kali suntik vaksin Sinovac. Hal itu perlu dilakukan setelah banyaknya tenaga kesehatan yang terinfeksi Covid-19 namun tetap mengalami gejala berat.
“Kami mengusulkan agar tenaga kesehatan itu dilakukan vaksin yang ketiga, karena banyaknya dokter dan nakes yang sudah terinfeksi dua kali tapi dia mengalami kesakitan yang sedang dan berat bahkan meninggal dunia,” kata dr Slamet saat rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI melalui virtual, Senin (05/07/2021).
Slamet mengungkapkan, bahwa efikasi vaksin Sinovac sebesar 65 persen berbeda dengan World Health Organization (WHO). Dia bingung, mana efikasi vaksin Sinovac yang benar.
“Kita tidak tahu efikasi Sinovac yang sebenarnya versi WHO menyatakan bahwa efikasi ini 51 persen, tapi versi kita 65 persen, Brazil juga 50 persen,” ujarnya.
Untuk itulah, Slamet mendorong tenaga kesehatan divaksin tiga kali. “Vaksin Sinovac tiga kali untuk tenaga kesehatan,” terangnya.
Slamet mengatakan tenaga kesehatan harus dilindungi, sebab pelayanan kesehatan harus optimal, bila tidak sehat bisa kasian pasiennya, karena tidak mendapat pelayanan yang maksimal.
“Jadi hemat kami tenaga kesehatan itu harus kita lindungi karena kalau dalam pelayanan kesehatan sakit otomatis dia tidak bisa melayani pasien dan yang dirugikan adalah pasien, ini adalah demi kemanusiaan,” ungkapnya.*