Hidayatullah.com–Membaca buku bagian dari pengentasan kemiskinan. Tapi, bagaimana pengentasan itu segera terwujud jika ketersediaan buku terbatas. Sedang mobil perpustakaan keliling yang menjadi alternatif bagi daerah dengan ketersediaan buku masih minim.
Ringkasan pernyataan ini diungkapkan Asisten Daerah III Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten, Muhammad Yanuar pada acara 25 Tahun Ummi di Rumah Dunia, Serang, Banten, belum lama ini.
Yanuar yang mewakili Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur Banten, mengatakan tahun ini Pemprov Banten akan mendapat tambahan dua unit mobil perpustakaan keliling.
Penambahan itu melengkapi lima unit mobil perpustakaan yang sudah dimiliki. Ketujuh mobil itu diharapkan bisa meningkatkan literasi warga di pelosok seputar wilayah Banten.
Sementara itu, novelis Heri Hendrayana Harris atau yang akrab dipanggil Gol A Gong, tak kuasa menahan air matanya saat secara resmi menerima wakaf mobil perpustakaan dari Ummi pada Rumah Dunia (RD), komunitas menulis dan minat-bakat anak yang didirikannya.
Mobil wakaf ini juga dilengkapi layar televisi dan pemutar audio visual.
“Barangkali ini cara Allah mengabulkan doa kami,” tutur penulis novel Balada Si Roy itu saat perayaan 25 tahun Majalah Ummi yang diadakan di Aula Surosowan, Rumah Dunia, Serang, Banten, Sabtu pekan lalu.
Ketua Umum Forum Taman Bacaan Masyarakat Indonesia itu banyak menerima masukan dari berbagai orangtua di wilayah Banten.
Mobil baca keliling yang sudah disediakan oleh Kementrian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) Pemerintah Provinsi Banten, dirasa belum maksimal. Masih banyak perkampungan yang belum bisa mengaksesnya.
Yanuar berharap langkah Ummi mewakafkan mobil perpustakaan keliling, bisa diikuti kalangan usaha lainnya.
“Kalau sekarang 25 tahun satu mobil, mudah-mudahan nanti 35 tahun nambah satu mobil,”ucapnya.
Mengomentari hal itu, Direktur Utama Ummi Group, Dwi Septiawati, mengatakan, anggaran pendidikan sebesar 20 persen bisa dimaksimalkan. Tidak hanya pembangunan gedung sekolah dan berbagai fasilitas pendidikan lainnya, tapi juga penambahan mobil perpustakaan keliling.
“Ini kan bukan saja persoalan pemerintah daerah tapi negara ini. Saya yakin kalau tidak ada kebocoran anggaran, hal itu bisa dipenuhi. Jadi, nantinya bukan hanya Ummi atau kalangan usaha saja yang bisa menambah mobil perpustakaan, tapi juga Pemprov bisa menambah setiap tahunnya, satu unit mobil,”ungkapnya.
Hal itu bisa dilakukan dengan pengelolaan anggaran pendidikan yang efisien, transparan dan akuntabel.*