Hidayatullah.com–Otoritas kesehatan di San Francisco, Amerika Serikat, mengeluarkan peringatan tentang kokain yang dioplos fentanil setelah sejumlah kasus overdosis terjadi bulan ini.
Dilansir The Guardian, hari Kamis (17/3/2022) Departemen Kesehatan Masyarakat San Francisco (SFDPH) mengeluarkan peringatan bahwa terjadi tiga kasus overdosis fatal dan dan sembilan non-fatal di kalangan orang-orang yang bermaksud hanya mengkonsumsi kokain.
Fentanil merupakan opioid dengan kekuatan berkisar 1,5 hingga 50 kali lebih kuat dibanding heroin. Pengguna dapat mengalami kesulitan bernapas, disebabkan karakteristik depresan pernapasan yang dimiliki fentanil.
Di San Francisco, narkoba berbentuk bubuk warna putih atau lavender itu biasanya dijajakan tanpa campuran heroin, kata otoritas kesehatan memperingatkan.
“Penampakan fentanil dan stimulan yang mirip kemungkinan menjadi penyebab penggunaan fentanil secara tidak sengaja di kalangan pecandu stimulan dan mereka yang tidak atau hanya sedikit saja toleran terhadap opioid. Siapa pun yang mengakses obat-obatan di luar rantai pasokan medis yang diatur mungkin berisiko,” imbuh peringatan itu.
Sejak 2015, kematian terkait fentanil di San Francisco meningkat secara signifikan, sekitar 474 kematian pada tahun 2021. Hampir tujuh dari 10 kematian overdosis kurun dua tahun terakhir melibatkan fentanil. Menurut SFDPH, kematian overdosis fentanil biasanya melibatkan kokain, metamfetamin atau keduanya.
“Sembilan puluh persen kematian opioid di San Francisco sekarang ini disebabkan fentanil, jadi itu adalah narkoba jalanan yang paling umum,” kata Dr Phillip Coffin, direktur penggunaan narkoba SFDPH, kepada San Francisco Chronicle.
“Obat bisa sangat mirip dengan obat lain, atau bahkan dicap sebagai pil, dan setiap tahun kami melihat orang meninggal karena fentanil di kalangan mereka yang bermaksud menggunakan obat-obatan seperti kokain atau metamfetamin,” tambahnya.*