Hidayatullah.com–Amerika Serikat (AS) hari Kamis mengambil tindakan mem-memblacklist grup perusahaan yang disebut-sebut secara diam-diam membantu milisi Syiah Hizbullah Libanon memperoleh komponen-komponen pesawat pengamat drone.
Dirilis AFP, Jumat (11/07/2014), Departemen Keuangan AS memberikan sanksi terhadap Stars Group Holding yang berbasis di Beirut, yang disebut-sebut membeli peralatan elektronik dan teknologi lainnya melalui kantor-kantornya di China dan Dubai untuk mendukung operasi-operasi militer kelompok Syiah Hizbullah.
Itu termasuk untuk keperluan pengembangan kendaraan udara tak berawak (UAV) yang telah digunakan kelompok Syiah untuk mendukung rezim Bashar al Assad di Suriah melawan kelompok oposisi, dan juga digunakan baru-baru ini untuk melakukan pengawasan atas Israel, kata Departemen Keuangan AS.
Alat-alat yang dibeli oleh Stars Group termasuk mesin-mesin, peralatan komunikasi, peralatan elektronik, dan peralatan navigasi yang diperoleh dari pemasok di Amerika Serikat, Kanada, Eropa dan Asia.
Departemen itu selain memberi sanksi pada perusahaan itu dan anak perusahaannya dan pemiliknya, juga menyebut nama-nama yang diberi sanksi, yaitu eksekutif Kamel Mohamad Amhaz dan Issam Mohamad Amhaz, dan dua manajer Stars Group, Ayman Ibrahim dan Ali Zeaiter.
Nama lain yang juga disebut adalah Hanna Elias Khalifeh, yang digambarkan sebagai seorang pengusaha Libanon dan anggota Hizbullah yang bekerja untuk Stars Group.
“Individu-individu dan entitas-entitas ini telah menggunakan sertifikat-sertifikat pengguna akhir palsu, menyalahgunakan daftar penumpang pesawat terbang, dan metode lain untuk menghindari pembatasan ekspor dan sebaliknya menyembunyikan Hizbullah sebagai pengguna akhir atau penerima barang-barang ini,” kata Departemen itu. Sanksi itu berupa pembekuan setiap aset mereka di bawah yurisdiksi AS dan melarang warga Amerika menjalin segala hubungan bisnis dengan mereka.
“Deskripsi terakhir menggambarkan lagi peningkatan eksistensi dan pencapaian pengaruh internasional Hizbullah,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Jen Psaki dalam sebuah pernyataan.
“Kami menyeru mitra-mitra kami untuk mengambil tindakan terhadap jaringan terlarang Hizbullah ini yang tengah mengisi bahan bakar agenda politik kekerasannya dan yang tengah meningkatkan kemampuannya untuk terlibat dalam kegiatan destabilisasi di Suriah, di seluruh Timur Tengah yang lebih luas, dan di seluruh dunia.”