Hidayatullah.com– Paus Fransiskus menunda perjalanannya yang akan datang ke Republik Demokratik Kongo dan Sudan Selatan karena masalah lutut yang sedang berlangsung, kata Vatikan, Jumat (10/6/2022).
“Atas permintaan dokternya, dan agar tidak membahayakan hasil terapi yang ia jalani untuk lututnya, Bapa Suci terpaksa menunda, dengan menyesal, Perjalanan Apostolik-nya ke Republik Demokratik Kongo dan ke Sudan Selatan,” kata jubir Vatican Matteo Bruni.
Perjalanan, yang semula direncanakan untuk 2 sampai 7 Juli, akan dijadwal ulang meskipun belum ada tanggal baru yang ditetapkan.
Francis, 85, mengalami sakit di lutut kanannya sejak à beberapa minggu terakhir dan bulan lalu mengandalkan kursi roda untuk pertama kalinya di sebuah acara publik.
Dia membatalkan banyak acara — dan menunda perjalanan yang dijadwalkan ke Lebanon pada bulan Juni — dan terkadang tampak kesulitan untuk berjalan.
Vatikan belum menjelaskan secara resmi apa masalahnya, meskipun sejumlah sumber mengatakan kepada AFP bahwa dia menderita radang sendi kronis.
Paus Fransiskus sendiri juga pernah berbicara tentang cedera ligamen di lututnya.
Bulan lalu dia mengatakan kepada surat kabar Italia Corriere della Sera bahwa dia akan menjalani perawatan “intervensi dengan infiltrasi”, yang menurut sumber-sumber di Vatikan antara lain berupa penyuntikan anti-peradangan ke dalam persendiannya.
Vatikan, yang mengumumkan rencana perjalanan ke Afrika itu pada bulan Maret, telah mempublikasikan jadwalnya.
Rencana perjalanan menunjukkan Paus Fransiskus akan mengunjungi ibukota RD Kongo Kinshasa, serta Goma, kota utama di Kivu Utara, provinsi di bagian timur yang sedang bergolak.
RD Kongo, yang dikunjungi Paus Yohanes Paulus II pada Agustus 1985, sedang berjuang untuk mengatasi puluhan kelompok bersenjata di bagian timur negara yang luas itu.
Dia kemudian dijadwalkan menuju ke Sudan Selatan, mengunjungi ibukota Juba.
Sudan Selatan, negara paling muda di dunia, mengalami ketidakstabilan kronis sejak kemerdekaan pada 2011, termasuk perang saudara selama lima tahun yang sangat brutal.*