Hidayatullah.com– Infeksi jamur yang mematikan telah menyebar ke seluruh Amerika Serikat (AS) dan beberapa ilmuwan percaya bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh perubahan iklim, lapor portal berita MailOnline.
Penyakit ‘Demam Lembah’ yang 10 kali lebih mematikan dari flu telah meningkat 20 kali lipat sejak awal abad ini. Ini disebabkan oleh jamur Coccidioides yang melepaskan spora ke udara saat tanah dieksplorasi.
Demam lembah, adalah infeksi jamur yang paling banyak ditemukan di Amerika Serikat bagian Barat Daya, sekarang cenderung menyebar ke timur, di seluruh Great Plains dan bahkan ke utara ke perbatasan Kanada karena perubahan iklim, menurut sebuah penelitian di GeoHealth.
“Ketika suhu menghangat, dan bagian barat AS tetap cukup kering, tanah kita yang seperti gurun akan meluas dan kondisi yang lebih kering ini memungkinkan coccidioides hidup di tempat baru,” Morgan Gorris, yang memimpin penelitian tersebut saat di University of California, Irvine, kepada Today.com.
Spora jamur tersebut kemudian terhirup oleh manusia, terutama para pekerja bangunan. Jamur tumbuh subur di lingkungan yang hangat dan kering.
Disebut Demam Lembah karena 97 persen kasus ditemukan di negara bagian Arizona dan California. Coccidioidomycosis atau cocci berasal dari jamur yang tumbuh di tanah di beberapa wilayah California dan AS barat daya.
Namun, infeksi telah terdeteksi di beberapa wilayah lain di AS, dan para ahli khawatir pada tahun 2100, penyakit tersebut dapat menjadi endemik di 17 negara bagian.
Kasus meningkat di tengah kekhawatiran tentang wabah jamur menyusul acara televisi HBO The Last of Us yang mengklaim jamur tersebut akan mengubah korban menjadi zombie.
Meskipun Demam Lembah tidak mampu mengubah pasien menjadi ‘zombie’, itu dapat menyebabkan kerusakan serius pada beberapa pasien dan membunuh satu dari setiap 100 orang.
Gejala penyakit
Ketika manusia atau hewan menghirup spora, mereka melakukan perjalanan melalui saluran pernapasan dan ke paru-paru, di mana mereka bereproduksi dan menyebabkan penyakit lainnya.
Sebagian besar infeksi bersifat ringan dan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu, sementara infeksi tidak dapat menyebar antara manusia atau hewan.
Kebanyakan orang mengalami gejala ringan termasuk kelelahan, batuk, demam, nyeri otot dan sesak napas. Gejalanya mirip dengan infeksi virus pernapasan.
Gejala lainnya termasuk keringat malam, nyeri sendi, dan ruam merah yang biasanya muncul di kaki, tetapi terkadang memengaruhi dada, lengan, dan punggung.*