Hidayatullah.com– Seorang bekas pendeta pedofil di Australia terpidana kasus kejahatan seksual terhadap anak, hari Kamis (22/6/2023), mengaku bersalah telah mencabuli korbannya yang ke-72.
Gerald Ridsdale, 89, telah mendekam di penjara sejak 1994. Dia menjalani hukuman 39 tahun untuk serangkaian hukuman karena mencabuli anak-anak antara tahun 1961 dan 1988 saat dia bekerja sebagai pendeta Katolik Roma di gereja-gereja dan sekolah-sekolah di negara bagian asalnya Victoria.
Dalam kondisi sakit terbaring di tempat tidur, Ridsdale mengaku bersalah di pengadilan Ballarat Magistrates’ Court lewat jaringan konferensi video dari rumah sakit penjara dalam dakwaan baru yaitu melakukan serangan seksual terhadap seorang anak lelaki berusia 13 tahun pada 1987 ketika dia bekerja sebagai asisten pendeta di sebuah sekolah di Horsham, sebuah kota kecil berjarak 300 kilometer arah barat laut dari Melbourne.
Ridsdale akan kembali dihadirkan di persidangan pada 15 Agustus guna mendengarkan vonis hukuman atas dakwaan kejahatan seksual terhadap anak ke-193 yang dihadapinya.
Kurun beberapa dekade hukuman penjaranya sudah ditambah tujuh kali, seiring bertambahnya orang yang melapor sebagai korban kebejatannya.
Pada bulan Oktober, tanggal pembebasan dini Ridsdale diperpanjang hingga April 2027 setelah dia mengaku mencabuli dua bocah lelaki abang-beradik antara tahun 1981 dan 1982, lapor Associated Press.
Melalui pengacaranya, Ridsdale mengatakan kepada hakim magistrat Hugh Radford bahwa dia sudah tidak dapat berjalan sejak pertengahan 2022 dan dokter merekomendasikan dirinya mendapatkan perawatan paliatif. Kondisi medisnya tidak dibeberkan secara terperinci.
Selama 29 tahun karirnya sebagai pendeta, Ridsdale berpindah-pindah di antara 16 posisi jabatan gereja. Pada tahun 2017, penyelidikan pemerintah terhadap kasus-kasus pelecehan seksual anak menemukan bahwa relokasi yang kerap diberlakukan atas dirinya merupakan bukti bahwa gereja melindungi pendeta cabul ini dan menutupi kejahatannya.
Penyelidikan pemerintah juga mendapati bahwa mendiang kardinal Australia George Pell, yang menjadi orang nomor tiga tertinggi di Vatikan pada 2014, mengetahui bahwa Ridsdale telah mencabuli anak-anak selama bertahun-tahun sebelum dia ditangkap. Pell membantah bahwa dirinya sebelumnya mengetahui tuduhan kriminal terhadap Ridsdale.
Keluarga Pell dan Ridsdale di Victoria rupanya sejak lama memiliki hubungan erat.
Pell sendiri sempat mendekam di dalam penjara selama 13 bulan, sebelum kasus pencabulan anak yang dihadapinya dibatalkan vonis bersalahnya di pengadilan banding pada 2020. Pell meninggal dunia pada bulan Januari 2023. Sejauh ini, kardinal Pell merupakan rohaniwan Katolik dengan jabatan tertinggi di Vatikan yang pernah menjadi terpidana kasus pencabulan anak.*