Hidayatullah.com – Dewan Keamanan Nasional “Israel” pada hari Sabtu memperingatkan warganya di luar negeri untuk waspada terhadap serangan-serangan yang terkait dengan perlawanan Hamas dari Jalur Gaza.
Dalam sebuah pernyataan, dewan tersebut memperingatkan bahwa perayaan Yahudi Simhat Torah, hari terakhir dari liburan Sukkot yang berlangsung selama seminggu – yang diadakan sehari kemudian di luar “Israel” – dapat juga menjadi target.
“Israel” pada hari Ahad menginstruksikan para diplomatnya di luar negeri untuk “tetap berada di rumah mereka” kecuali mereka menerima izin keamanan khusus.
Di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Palestina, Kementerian Luar Negeri “Israel” menempatkan “semua misi diplomatik di seluruh dunia dalam keadaan siaga tinggi” dan meminta para diplomatnya yang bertugas di luar negeri untuk “berhati-hati.”
Sementara itu, polisi Negara Bagian New York dan Kota New York meningkatkan perlindungan mereka terhadap komunitas dan sinagoge Yahudi, kata Gubernur Kathy Hochul.
Jerman dan Prancis juga bergerak untuk memperkuat keamanan di sekitar sinagoge, sekolah dan monumen Yahudi setelah serangan mendadak oleh pejuang Palestina Hamas.
Perlawanan pejuang Palestina di wilayah-wilayah yang dikuasai penjajah Zionis meluas ke berbagai tempat. Eskalasi perlawanan mulai merembet ke wilayah yang dikuasai penjajah di Mesir yang berbatasan dengan Gaza dan perbatasan dengan Lebanon.
Sementara Media lokal Mesir menyebutkan hari ini bahwa ada dua turis dari wilayah pendudukan “Israel” di Alexandria yang tewas ditembak oleh seorang aparat keamanan Mansyiyah, wilayah Kairo, demikian dilansir Al Ahram Online.
Sebelumnya, Hari Sabtu (07/10/2023) pagi, Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), mengumumkan dimulainya Operasi “Taufan Al-Aqsha” terhadap “Israel” dan meluncurkan 5000 ribu roket, lansir Al Jazeera.
Pejuang Hamas kemudian melancarkan serangan darat dan berhasil menyusup ke wilayah-wilayah pemukim Yahudi. Hingga malam ini, pihak Zionis melaporkan bahwa 659 orang di pihaknya tewas dalam serbuan mendadak Hamas.
Hingga saat ini, kelompok pejuang Palestina masih terus melakukan perlawanannya, sementara “Israel” terus melakukan bombardir gedung-gedung perkantoran, rumah sakit dan pemukiman Gaza dan membunuh 300 warga Gaza.*