Hidayatullah.com– Himpunan Mahasiswa Yahudi Austria melaporkan tiga politisi yang dikabarkan menghadiri acara pemakaman di mana lagu yang memuja tentara SS era Nazi Jerman dinyanyikan.
Hal yang membuat para mahasiswa Yahudi meradang lagu itu dinyanyikan pada hari Jumat (27/9/2024), di malam menjelang pemilihan umum di mana diproyeksikan partai berideologi kanan-jauh akan mendulang banyak suara.
Tiga politisi ternama dari Partai Kebebasan Austria (FPÖ) menghadiri pemakaman itu ketika lagu “Wenn alle untreu werden” (Ketika semua tidak setia) dinyanyikan.
Di dalam video pemakaman tersebut tampak Martin Graf, Harald Stefan dan Norbert Nemeth menghadiri pemakaman seorang mantan politisi FPÖ, lapor koran Austria Der Standard seperti dilansir DW.
Tidak jelas apakah ketiga politisi itu ikut menyanyikan lagu tersebut, yang didalamnya terdapat sebaris kata-kata bila diterjemahkan artinya “ingin berkhotbah dan berbicara tentang German Reich (Negara Jerman) yang suci.”
Lagu itu sebenarnya ditulis pada tahun 1814 oleh Max von Schenkendorf, tetapi kerap dinyanyikan semasa Nazi Jerman berkuasa, diadopsi oleh tentara Nazi Schutzstaffel (SS) sebagai “lagu kesetiaan”. SS adalah organisasi paramiliter yang membantu pemimpin Nazi Adolf Hitler naik ke tampuk kekuasaan dan membantu melaksanakan pembunuhan terhadap orang-orang etnis minoritas – kebanyakan Yahudi – selama Holocaust.
Para politisi dari berbagai partai di Austria mengecam video tersebut.
“FPÖ sekali lagi membuktikan bahwa mereka adalah ekstremis sayap kanan,” kata Menteri Kehakiman Alma Zadic, seorang anggota Partai Hijau.
Partai populis sayap kanan ekstrem ini kembali menunjukkan “wajah radikalnya,” kata Partai Rakyat Austria (ÖVP) beraliran konservatif yang dipimpin Kanselir Karl Nehammer di situs webnya.
Partai Sosial Demokrat (SPÖ) dan NEOS yang beraliran liberal juga mengungkapkan sentimen serupa.*