Hidayatullah.com—Indonesia merespons wacana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk merelokasi warga Gaza dari tanah mereka. Indonesia menegaskan, menolak wacana tersebut,terlebih hal itu akan dilakukan secara paksa.
“Indonesia dengan tegas menolak segala upaya untuk secara paksa merelokasi warga Palestina. Atau kegiatan apapun untuk mengubah komposisi demografis wilayah pendudukan Palestina,” kata Juru Bicara Kemlu RI, Roy Sumirat dalam pengarahan pers, Jumat (7/2/2025) di Jakarta.
Roy mengatakan, Indonesia berkeyakinan wacana merelokasi warga Gaza akan menghambat mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. “Sebagaimana yang selama ini selalu kita cita-citakan mengenai terciptanya ‘Solusi Dua Negara’ berdasarkan border 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ucap Roy.
Secara khusus, Roy menyatakan, Indonesia terus bekerja sama dengan masyarakat internasional guna memastikan adanya penghormatan terhadap hukum internasional. Hal itu dilakukan utamanya terkait berbagai hak rakyat Palestina menentukan nasibnya sendiri dan menjaga hak mendasar kembali ke tanah air.
“Dalam berbagai kesempatan terbesar termasuk berbagai release resmi yang disampaikan oleh Kemlu atau statement dari Bapak Menlu. Bahwa, satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi di kawasan adalah harus menangani akar penyebab konflik,” katanya.
“Yaitu, pendudukan ilegal dan berkepanjangan oleh Israel terhadap wilayah Palestina.” Pada kesempatan yang sama Kemlu turut menyoroti operasi militer Israel di Tepi Barat.
Roy menyebut, Indonesia mengecam kekerasan dan operasi tersebut. Dimana operasi itu di nilai sebagai upaya berlawanan untuk menciptakan situasi lebih kondusif di lapangan.
“Tidak bisa dipungkiri merupakan teror yang dilakukan terhadap warga Palestina dan ditujukan untuk melanggengkan okupasi Israel di Tepi Barat. Sehingga, dalam hal ini kita akan terus mengecam keras dan mencari hal-hal yang bisa dilakukan bersama dengan masyarakat internasional,” ujar Roy.
Sementara, Juru bicara Gedung Putih Karoline Leavitt, Rabu (5/2/2025), mengatakan perpindahan apa pun hanya bersifat sementara. Sedangkan, Menlu AS Rubio mengatakan, idenya adalah agar warga Gaza meninggalkan wilayah tersebut untuk sementara.
Yaitu, untuk sementara puing-puing peperangan dibersihkan dan rekonstruksi dilakukan di wilayah Gaza. Tulis BBC dalam laporannya.
Melansir Reuters Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Rabu (5/2/2025), usulan Trump “luar biasa” dan mendesak dikaji. Meskipun Netanyahu tidak menjelaskan secara spesifik apa yang ia yakini akan ditawarkan oleh Trump.* rri