Hidayatullah.com – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa siapapun yang menghalangi upaya perdamaian dan stabilitas di Suriah akan berhadapan dengan Turki.
“Saya tegaskan: siapa pun yang menghalangi jalan Suriah menuju perdamaian dan stabilitas abadi akan berhadapan dengan pemerintah Suriah dan Turki,” kata Erdogan dalam konferensi pers seusai rapat kabinet di Ankara pada Selasa (15/04/2025).
Ia menegaskan sikap tegas Turki terhadap segala upaya untuk memecah belah Suriah.
“Sama seperti kami tidak mengizinkan Suriah terpecah melalui koridor teror, kami juga tidak akan mengizinkan negara itu terpecah melalui koridor lain,” tandas Erdogan.
Erdogan menyatakan sudah tidak ada lagi kemungkinan untuk Suriah kembali ke kondisi sebelum 8 Desember, saat tergulingnya rezim Bashar al-Assad.
Menurut Erdogan, Suriah yang lebih kuat dan lebih stabil tidak hanya akan menguntungkan rakyat Suriah tetapi juga seluruh kawasan. “Saat Suriah pulih dan mencapai stabilitas dan perdamaian, seluruh kawasan dan semua rakyatnya akan menjadi pemenang,” katanya.
Menurut Erdogan, setiap perkembangan, krisis, dan isu di Timur Tengah secara langsung berdampak pada masyarakat Turki, beserta ekonomi dan keamanannya.
“Kita dituntut untuk menafsirkan peristiwa-peristiwa ini dengan pendekatan yang berjiwa wirausaha, proaktif, dan berani serta memperbarui kebijakan kita sesuai dengan itu,” kata Erdogan.
Presiden dari Partai AKP itu juga menambahkan bahwa elemen-elemen kekuatan keras dan kekuatan lunak Turki memainkan peran yang lebih aktif dalam kebijakan luar negeri negara ini daripada sebelumnya.*