Deputi Satu Kepala Staf AB Rusia, Kolonel Jenderal Valery Manilov, memperkirakan, akan ada 63 ribu prajurit AS yang akan mati secara sia-sia di kawasan perang Iraq. Menurut Manilov, taksiran itu muncul seperti yang telah diperkirakan pihak Washington sendiri. Mereka sendiri mengatakan tiga dari 10 pasukan Amerika mungkin mati. Ini artinya, mereka akan kehilangan 63 ribu pasukan dari 211 ribu yang menyertai serangan itu”, katanya. Seluruh dunia akan melihat Amerika sebagai negara kejam yang merampas negara lain, lanjutnya. Menurut Manilov, kehebatan dan kecanggihan teknologi pertahanan Amerika juga bukanlah jaminan kemenangan Washington kerana peralatan itu tiada maknanya jika dibandingkan dengan cuaca Iraq. Menurut Manilov, Amerika kemungkinan akan kecanggihan alat-alat militernya dalam operasinya menyerang Iraq. Mereka akan menyerang dengan barisan pesawat dan kapal perang yang telah dipersiapkan sebelumnya dengan cara mengepung Iraq, termasuk menggunakan peluru kendali dan dan pesawat pengebom. Hanya, lanjut Manilov , AS tetap akan turun jalan dengan perang darat. Ini, karana wilayah dan cuaca di Iraq. Baghdad sudah pasti akan membalas serangan dengan sistem pertahanan ABM. Pertempuran jarak jauh hanyalah permulaan karena Amerika akhirnya terpaksa melancarkan operasi di darat untuk menakluk Iraq. Jika Turki membolehkan mereka masuk, pasukan Amerika akan memulai usaha itu dari utara yang sejauh ini telah dikuasai suku Kurdi termasuk dari arah selatan dari Kuwait, katanya. Cuaca, kondisi geografis dan demografi di Iraq akan menyulitkan serangan AS yang selama ini selalu dibanggakan ke seluruh dunia. Tank canggih Amerika misalnya yang konon dilengkapi turbin akan rusak bila berhadapan dengan debu gurun pasir. Kecanggihan laser dan senjata elektronik juga sia-sia disebabkan debu gurun pasir. Apalagi bila perang itu menjadikan lautan telaga minyak terbakar dan mengeluarkan asap tebal. Ini menyebabkan mereka terpaksa tergantung yaitu tembakan terus-menerus, penglihatan, pandangan mata manusia dan semangat. Ciri itu tidak berfungsi jika dibandingkan dengan persiapan mental dan semangat pasukan setempat, katanya. Manilov meramalkan, serangan itu akan mencetuskan peperangan lebih besar termasuk kemungkinan Iraq menyerang Israel dan sekutunya yang lain. Iraq yang diserang Amerika pasti akan melakukan apa saja demi mempertahankan dirinya dan ini pasti berkelanjutan karena serangan itu dikaitkan dengan agama pula. Tahukah anda betapa banyaknya para mujahidiin Islam dan jangan sekali-kali mencoba menutupi upaya mereka.. Bagaimanapun, yang paling menyedihkan adalah bencana kemanusiaan disebabkan serangan Amerika mungkin akan berlangsung lama. Anilah akhir dari musibah yang akan diderita akibat kesombongan para pemimpin dunia. (BN/cha)